Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Amin Syam Meninggal

Sepenggal Cerita di Balik Layar: Amin Syam, Yunus Bandu, dan Majid Tahir

Yunus Bandu, hari ini berpulang. Hanya selisih tiga hari, menyusul HM Amin Syam yang lebih dulu berpulang, 1 September 2023

Editor: Ari Maryadi
Facebook Armin Mustamin Toputiri
Armin Mustamin Toputiri Politisi Senior Partai Golkar 

Oleh: Armin Mustamin Toputiri
Politisi Senior Partai Golkar

TRIBUN-TIMUR.COM - Yunus Bandu, hari ini berpulang. Hanya selisih tiga hari, menyusul HM Amin Syam yang lebih dulu berpulang, 1 September 2023.

Di sela kepulangan kedua tokoh ini, 4 September 2023, juga berpulang seorang tokoh masyarakat Luwu, Abdul Majid Tahir.

Dan hanya karena kebetulan, ketiganya menyimpan sepenggal cerita di balik layar.

*

Yunus Bandu, juga Amin Syam, sama-sama berlatar militer. Keduanya, tentara aktif yang sama-sama pernah mendapat giliran bertugas mengejawantahkan “Dwi Fungsi ABRI”.

Yaitu sebuah gagasan yang diterapkan di era pemerintahan orde baru Soeharto. Bahwa ABRI, khususnya TNI-AD, memiliki dua tugas. Selain menjaga keamanan dan ketertiban negara, juga bertugas memegang kekuasaan pemerintahan untuk mengatur negara.

Pada tahun 1988, Yunus Bandu dan Amin Syam, bersamaan mendapat giliran penugasan. Yunus Bandu ditunjuk sebagai Bupati Sidrap, pengganti Opu Sidik (1978-1988). Sementara Amin Syam ditunjuk menjadi Bupati Enrekang, pengganti Saleh Nurdin Agung (1983-1988).

Yunus Bandu dan Amin Syam, sama-sama mengakhiri satu periode kepemimpinan sebagai Bupati pada tahun 1993. Yunus Bandu, digantikan oleh Bupati Sidrap Andi Salipolo Palalloi. Sementara Bupati Enrekang Amin Syam, digantikan oleh Andi Rachman.

Bersamaan di tahun 1993 itu, Musda Golkar berlangsung. Dua tentara yang baru saja mengakhiri jabatan Bupati itu, sama-sama disebut-sebut sebagai kandidat terkuat memperebutkan kursi Ketua Golkar Sulsel, orsospol yang didirikan sekelompok TNI-AD.

Perebutan Ketua Golkar yang sebelumnya digadang-gadang berlangsung sengit, justru di ujungnya berakhir happy ending. Yunus Bandu tak maju, sehingga pimpinan sidang Musda Golkar Sulsel, mengetukkan palu mensahkan Amin Syam, terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Golkar Sulsel, pengganti Aliem Bachri, yang juga mantan Bupati Majene (1967-1990).

*

Tak majunya Yunus Bandu, legowo menyerahkan kepemimpinan Golkar Sulsel kepada Amin Syam, belakang hari beredar percakapan di kalangan pemerhati politik, bahwa sikap legowo Yunus Bandu, merupakan hasil kompromi institusi muasal keduanya di ketentaraan, beserta purnawirawan senior TNI AD di Sulsel.

Titik komprominya, Amin Syam diberi kesempatan melanjutkan kepemimpinan Aliem Bachri di Golkar. Sementra Yunus Bandu, sekali lagi diberi kesempatan memimpin salah satu daerah di Sulsel sebagai Bupati. Kabupaten yang ditunjuk adalah Kabupaten Luwu, bertepatan pada tahun yang sama jabatan Bupati Luwu segera ditinggalkan Muh. Dahlan Jampu (1988-1993).

Alhasil, mengawali kepemimpinannya sebagai Bupati Luwu, Yunus Bandu mendapat reaksi penolakan dari sekelompok kecil senior dan mahasiswa asal Luwu di Makassar. Mereka turun melakukan aksi penolakan di Kantor Bupati Luwu di Palopo. Dan sekembalinya ke Makassar, di Pare-pare mereka dihadang dan ditahan sekian hari di kantor Korem Pare-Pare.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved