Opini
Bonus Demografi: Pemuda yang Mempertanyakan Ataukah Pemuda yang Dipertanyakan
Pelopor perubahan yang kita perjuangkan bisa saja kehilangan makna, layaknya angin yang berhembus melewati kita.
Robert H. Schuller pernah menuturkan bahwa “masalah bukanlah tanda untuk berhenti.
Dia adalah petunjuk”. Keberhasilan bonus demografi mendatang adalah masalah yang berhasil dimenangkan.
Dan semua kegagalan adalah masalah yang berhasil mengalahkan kita. Pemuda/i hendaklah mempertanyakan ataukah dipertanyakan.
Mempertanyakan apa yang harus kita lakukan adalah bentuk dari pada keseriusan.
Sebaliknya, dipertanyakan atas identitas dirinya yang memiliki kewajiban membangun bangsa dan negara adalah bentuk kurang sadarnya kita terhadap peran.
Berhentilah menuntut bonus demografi tanpa bangun lebih dahulu dan berhentilah mempertanyakan visi tanpa memulai peran aksi.
Torehan pikir dan tetesan keringat menjadi persembahan pada setiap pemuda/i yang bertumbuh atas semangat merealisasikan janji kemerdekaan. Dari tangga proses dan pengalaman kita di dewasakan oleh keadaan, membuat kita semakin terampil dan terasah.
Keberhasilan di setiap torehan bukanlah hadiah cuma-cuma ataupun keberuntungan layaknya permainan ular tangga.
Melainkan, hadiah di balik teka-teka silang yang berhasil terjawabkan dengan laju ikhtiar.
Membangun pondasi yang kokoh dalam menghadapi tantangan adalah hal yang patut kita ikhtiarkan. Bukan tentang perkara kesempurnaan, tapi tentang kemauan menghadirkan langkah kita.
Optimisme kita hanya cukup untuk melawan kemalasan yang terlembagakan.
Pemuda/i bangsa adalah energi, kekuatan yang tak terbendung bila dibersamai oleh semangat gagasan dan peran aksi.
Berkarya dan berkontribusi tanpa henti, menjadi pionir dalam perubahan besar yang dinanti..(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.