Opini
Bonus Demografi: Pemuda yang Mempertanyakan Ataukah Pemuda yang Dipertanyakan
Pelopor perubahan yang kita perjuangkan bisa saja kehilangan makna, layaknya angin yang berhembus melewati kita.
Sudah saatnya pemuda berperan demi menyalanya lilin-lilin perubahan, mari kita mulai dari sikap ambil bagian.
Indeks keberhasilan bonus demografi diukur dari peningkatan kuantitas pemuda yang disertai dengan pertumbuhan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa.
Indonesia berpeluang menjadi negara maju dimata dunia, bilamana bonus demografi dapat dioptimalisasi dengan baik dan progresif.
Bappenas memperkirakan Bonus demografi di tahun 2030-2040, menggambarkan Di mana jumlah usia produktif Indonesia diproyeksikan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah bangsa ini, yaitu mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.
Goresan pena yang baik terhadap catatan sejarah masa depan dapatlah terealisasikan, jika hadirnya bonus demografi disertai dengan peningkatan kualitas pemikiran dari aktor-aktornya.
Kuantitas adalah kesempatan emas, namun kita tidak boleh terlena dengan kesempatan tanpa kesiapan yang menopangnya.
Bonus demografi akan menjadi kado terindah bagi bangsa Indonesia sebelum memasuki usia 1 abadnya, bilamana kesempatan dan kesiapan saling bertemu dan menguatkan.
Namun, jika hanya kesempatan yang tidak disertai dengan kesiapan maka bonus demografi yang menjadi gagasan akselerasi berpotensi gagal kita hadirkan.
Gagasan yang mengkerut adalah gagasan yang tidak bergerak.
Pada dasarnya gagasan adalah hal yang selalu bertumbuh. Sebab, ia lahir dan bergerak bagi siapa saja yang menorehkan pikir (mengaktualnya potensi akal).
Gagasan adalah kesadaran, dan karya adalah produk hasil kesadaran.
Mengelola masa muda bukanlah perkara sederhana. Susah, rumit dan menyulitkan bercampur menjadi satu.
Keseriusan dalam menjalankan skenario pelopor perubahan telah diuji untuk kita menangkan. Predikat berperan sebagai aktor yang baik dapatlah tercapai, bilamana kita berdamai dan mampu lebih mengenal diri kita sendiri.
Bentuk perjuangan untuk negeri adalah perihal kontribusi serta sumbangsih, dengan paradigma pikir sederhana yakni, apa yang bisa kita berikan untuk negeri ini, bukan apa yang bisa kita ambil untuk negeri ini.
Sebab kontribusi adalah peran dan jawab atas tanya yang tertunaikan untuk ibu pertiwi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.