Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penikaman di Hotel Permata

Viral di Makassar Demi Selamatkan Gadis dari Pengeroyokan 4 Pria, Aso Pemuda Jl Andi Tonro Tewas

Pihak Polrestabes Makassar melakukan pendalaman kasus tewasnya Aso di di Hotel Permata, Jl Andi Tonro, Kecamatan Tamalate, Makassar, Minggu (30/7).

Editor: Alfian
Tribun-Timur.com
Garis polisi dipasang usai kejadian penikaman di Hotel Permata Makassar yang menyebabkan seorang pemuda tewas pada, Minggu (30/7/2023) dini hari. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Berita viral di Makassar Sulawesi Selatan, Aso pemuda Jl Andi Tonro tewas ditikam di Hotel Permata.

Usut punya usut, ternyata Aso bukanlah korban yang menjadi sasaran utama para pelaku.

Terungkap jika Aso hanya berinisiatif menolong seorang perempuan yang akan dikeroyok 4 pria di Hotel Permata Makassar.

Hal tersebut terungkap setelah pihak Polrestabes Makassar melakukan pendalaman kasus tewasnya Aso di di Hotel Permata, Jl Andi Tonro, Kecamatan Tamalate, Makassar, Minggu (30/7/2023).

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib menjelaskan bahwa persoalan ini belum terungkap secara terang benderang.

Tetapi menurutnya sudah ada petunjuk terkait motif dari pelaku melakukan penikaman kepada Aso.

Hanya saja ombes Pol Mokhamad Ngajib menyebut dugaan itu masih perlu didalami lebih lanjut.

"Patut kita duga di lokasi ada transaksi prostitusi, namun demikian ini masih proses pendalaman terhadap saksi-saksi," kata Kombes Ngajib.

Saat ini, sudah ada tiga pelaku yang turut terlibat diamankan. Ketiganya, MF, kemudian RN, dan juga MY.

"Ketiganya ditangkap di Barru, kita juga sudah amankan senjata tajam maupun sepeda motor yang digunakan," terangnya.

Atas perbuatannya melakukan penganiayaan secara bersama-sama, pelaku dijerat pasal 170 ayat 2, dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.

Sementara satu pelaku lainnya yang dianggap pelaku utama, masih dalam pengejaran polisi alias buron.

 Menurut Kombes Ngajib, motif pengeroyokan yang melibatkan empat pelaku itu, dilatarbelakangi ketersinggungan.

"Ini disebabkan oleh adanya kesalahpahaman dari pelaku yang pada saat itu akan melakukan penganiayaan terhadap perempuan," kata Ngajib.

"Kemudian sampai melarikan diri di parkiran dan dikejar," sambungnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved