Berpotensi Tambah PAD Luwu, Harga Sarang Burung Walet Tembus Belasan Juta per Kilogram
Untuk pajak dari bisnis sarang walet berkisar 10 persen dari penghasilan yang didapatkan dari omset penjualan pengusaha walet di Luwu.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Hasriyani Latif
Usaha walet kini digandrungi sebagian masyarakat, tak terkecuali di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Harganya yang mahal saat panen, membuat usaha ini dilirik masyarakat.
Sebenarnya, sarang burung walet bukanlah sarang burung yang terdiri dari ranting pohon sebagaimana biasanya.
Sarang burung walet dibuat dari air liur burung itu sendiri.
Air liur ini membentuk gumpalan yang lalu banyak dicari dan jadi salah satu hidangan paling mahal di dunia.
Sarang burung walet ini kering saat diambil atau dipanen. Namun, sarang ini berubah jadi seperti agar-agar saat diolah.
Sarang burung walet juga punya banyak manfaat lain untuk kesehatan.
Air liur burung walet terbuat dari protein, yang juga tinggi kandungan kalsium, zat besi, kalium, dan magnesium.
Selain itu, sarang burung walet juga mengandung antioksidan yang tinggi, serta berbagai vitamin dan mineral yang bisa melengkapi nutrisi tubuh.
Baca juga: Ranperda Pajak Sarang Burung Walet di Sinjai Diminta Dikaji Ulang, Dinilai Beratkan Pengusaha
Baca juga: Mak Ganjar Sulsel Gelar Pengembangan Usaha Kue Khas Bugis di Bone
Karena khasiatnya, sarang burung walet tidak cuma dicari untuk dijadikan bahan makanan, tapi juga untuk dijadikan bahan obat.
Proses pengolahan sarang ini memerlukan waktu yang cukup lama, yaitu hampir enam jam mulai dari pembersihan sarang, pencucian, sampai perebusan.
Proses yang rumit ini yang juga jadi salah alasan kenapa sarang burung walet dijual dengan harga tinggi.
Dari informasi yang dihimpun Tribun-Timur.com, nilai harga sarang burung walet sangat fantastis.
Harga sarang burung walet (SBW) yang sudah diolah atau siap untuk konsumsi dengan grade rendah dibandrol Rp14 juta per kilogram.
Sedangkan untuk grade paling tinggi sekitar 3.000 dolar AS per kg atau setara Rp41,865 juta.(*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muh Sauki Maulana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.