Hutan Pendidikan Simoma Dibajak, Pemerintah Luwu Kecolongan

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Hutan Pendidikan Simoma di Desa Temboe, Kecamatan Larompong Selatan, Kabupaten Luwu dibajak oknum.

Padahal, kawasan hutan Simoma merupakan tempat dari beberapa hewan dan tanaman endemik Bumi Sawerigading.

Diketahui, kawasan hutan pendidikan itu ditumbuhi kayu lara atau metrosideros petiolata, flora khas Luwu.

Ditambah lagi, ada sekitar 150 monyet hitam atau macaca maura yang hidup di lokasi tersebut.

Dari informasi yang dihimpun, aktivitas pembajakan itu sudah berlangsung cukup lama.

Alat berat pun sering terlihat beroperasi untuk membuka lahan di Hutan Simoma.

Beberapa pohon harus rata dengan tanah akibat tergilas excavator.

Namun sayangnya, Pemkab Luwu baru merespon kondisi Hutan Simoma ketika telah rusak oleh OTK.

Saat dikonfirmasi, Kepala Bappeda Luwu Moch Arsal Arsyad mengaku, Hutan Simoma merupama lahan milik pemerintah daerah.

Status Hutan Simoma yang merupakan hutan pendidikan membuatnya tak boleh dirusak.

"Hutan Simoma statusnya milik Pemkab Luwu. Hutan tersebut merupakan hutan pendidikan, kawasan konservasi, jadi tidak boleh dirusak apa lagi mengklaim, kita akan tegas soal ini," jelasnya, Rabu (7/6/2023).

Dari informasi yang dihimpun, Hutan Simoma pernah diklaim oleh sekelompok orang.

Bahkan, pemerintah setempat telah menerbitkan Surat Keterangan Tanah atau SKT yang dijadikan sebagai dasar penguasaan lahan.

Camat Larompong Selatan Sudirman pun membenarkan kabar tersebut.

Menurut Sudirman, penerbitan SKT sudah mempertimbangkan rekomendasi terkait luas kawasan Hutan Simoma.