Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lipsus Pernikahan Dini

Psikolog UNM Ungkap Dampak Buruk Pernikahan Dini: Cenderung Menimbulkan Konfik karena Emosional

Dari data yang didapatkan Tribunluwu.com, di Kabupaten Luwu mendapatkan beberapa data dispensasi nikah dari Pengadilan Agama Kota Belopa, Luwu.

|
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Ilustrasi pernikahan dini pelajar SMP di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), kisah perjodohan tetangga dan masih keluarga. Pernikahan dini dua remaja yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) tersebut kini viral di media sosial (medsos).   

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Pernikahan dini merebak di beberapa daerah di Sulawesi Selatan.

Dari data yang didapatkan Tribunluwu.com, di Kabupaten Luwu mendapatkan beberapa data dispensasi nikah dari Pengadilan Agama Kota Belopa, Luwu.

Pada tahun 2018 terdapat dua pemohon dan hal tersebut dikabulkan.

Pada tahun 2019 terdapat 72 pemohon dan ada 52 dikabulkan.

Pada tahun 2020 terdapat 67 pemohon dan ada 58 yang dikabulkan.

Pada tahun 2021 terdapat 27 pemohon dan ada 27 yang dikabulkan.

Psikolog UNM Widyastuti mengaku, pernikahan tidak hanya butuh kesiapan fisik, melainkan psikologis juga.

Akibatnya, pernikahan dini cenderung menghasilkan kedua mempelai yang belum siap secara fisik dan psikologis.

"Menikah itu butuh kesiapan baik fisik maupun psikologis. Pernikahan di usia remaja pastinya belum matang secara fisik maupun psikologis," jelasnya, Kamis (27/4/2023).

Dengan begitu, dalam menjalankan rumah tangga, kedua pasangan tidak bisa menyelesaikan masalah secara cermat dan kepala dingin.

"Sebagai akibatnya pada saat menghadapi permasalahan dalam pernikahan, mereka belum siap menghadapi dan memyelesaikan dengan cara-cara yang juga belum matang," ujarnya.

"Ini mengapa pernikahan di usia remaja cenderung menimbulkan banyak konflik dan penyelesaiannya juga cenderung emosional sesuai dengan tingkat perkembangannya," sambungnya.

Kata Widyastuti, wajar bila angka perceraian dari pasangan pernikahan dini selalu hadir.

"Inilah, karena mereka menyelesaikan masalah dengan cara emosional. Maka salah satu jalannya mereka memilih berpisah," tutupnya.

 

 

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved