UPT SPF SDI Unggulan Puri Taman Sari Makassar Gelar Bimtek Inovasi Pengelolaan Sampah “MACAPA”
Inovasi MACAPA adalah akronim dari kata mariki cacah sampah ta yang artinya gerakan mengajak warga sekolah untuk mencacah sampah tanaman di sekolah.
TRIBUN-TIMUR.COM - Melalui permasalahan sampah yang kerap terjadi dan perlu adanya pembaharuan dalam pengelolaan sampah, UPT SPF SDI Unggulan Puri Taman Sari Kota Makassar mengadakan BIMTEK Inovasi Pengelolaan Sampah “MACAPA” (Mariki Cacah Sampah Ta’) pada hari Jum’at, (14/4/2023).
Inovasi MACAPA adalah akronim dari kata mariki cacah sampah ta yang artinya gerakan untuk mengajak warga sekolah untuk mencacah sampah tanaman yang ada disekolah.
Program ini dilakukan sebagai upaya sekolah dalam mengelola sampah dengan cara yang baru.
Pengelolaan sampah merupakan salah satu hal yang perlu perhatian dari masyarakat.
Terlebih sebagai sekolah adiwiyata tentunya banyak pohon hijau yang ada disekitar sekolah dan pasti memiliki banyak sampah sisa tanaman maka dengan itu pengelolaan sampah perlu dilakukan sebagai upaya agar sampah tidak mencemari lingkungan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam pengelolaan sampah yaitu dengan mengolahnya menjadi pupuk kompos yang dapat dimanfaatkan kembali oleh warga sekolah.
Tujuan proses pengomposan merubah bahan organik dari limbah menjadi produk yang mudah dan aman untuk ditangan, disimpan, diaplikasikan ke lahan sekolah dengan aman tanpa menimbulkan efek negatif baik pada tanah maupun pada lingkungan.
Pada inovasi MACAPA diperkenalkan pengelolaan sampah dengan cara yang baru yaitu jika sebelumnya dalam proses pemotongan sampah tanaman hanya menggunakan gunting maka melalui inovasi ini menggunakan alat bantu cacah yang telah dimodifikasi.
Sehingga memudahkan penggunanya dalam mencacah sampah tanaman dan memberikan daya tarik tersendiri untuk warga sekolah dalam mengelola limbah sampah mereka.

Berikut tahapan inovasi Macapa (Mariki Cacah Sampah Ta’) :
1. Memulai kegiatan dengan mengumpulkan daun yang berjatuhan
2. Memilah daun kering dan daun basah
3. Menyusun lembaran lembaran daun untuk memudahkan proses pencacahan
4. Melipat daun daun menjadi satu
5. Memasukkan kedalam lubang alat pencacah
6. Memotong daun daun menjadi halus
7. Memasukkan potongan daun kedalam bak komposter
8. Memcampur sisa limbah kantin kedalam bak komposter
9. Mengaduk semua bahan yang ada didalam bak
10. Menutup bak dengan rapat untuk mendapatkan suhu panas
11. Mendiamkan dalam beberapa minggu
12. Pupuk kompos yang diinginkan telah siap untuk digunakan
TUJUAN INOVASI
- Mempermudah pembuatan pupuk kompos
- Dapat merubah bahan organik dari limbah menjadi produk yang mudah dan aman untuk ditangan, disimpan, diaplikasikan ke lahan sekolah dengan aman tanpa menimbulkan efek negatif baik pada tanah maupun pada lingkungan.
- Mengurangi jumlah sampah yang ada disekolah
- Hasil cacahan lebih banyak dan lebih halus
- Mempercepat proses fermentasi
MANFAAT INOVASI
- Meningkatan kesadaran diri masyarakat terhadap lingkungan
- Meningkatkan pengetahuan tentang pengelolaan sampah melalui pembuatan kompos, sehingga masyarakat dapat secara mandiri memanfaatkan sampah rumah tangga (sampah organik)
- Mengurangi timbulan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
- Menambah kekayaan intelektual dalam pengelolaan sampah.(adv\reskyamaliah)
Tingkatkan Mutu Layanan Akademik, 58 Dosen Ikuti Bimtek Korektor LJU di UT Makassar |
![]() |
---|
Baru Terima Rp1,5 M, Bawaslu Palopo Kurangi Bimtek Demi Efisiensi PSU |
![]() |
---|
Prof Aswadi: Petugas Haji adalah Perpanjangan Tangan Rasulullah |
![]() |
---|
Bimtek PPIH 2025 Dimulai, Petugas Haji Dilatih Layani Jamaah Sepenuh Hati |
![]() |
---|
Rutinitas Subuh Petugas Haji PPIH 2025 di Asrama Haji Pondok Gede, Senam SKJ 1988 dan Tes Kebugaran |
![]() |
---|