Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

RSI Faisal Makassar

Sejarah Lahirnya RSI Islam Faisal dan Fasilitas Kesehatan yang Disiapkan

Rumah sakit kelas B itu terakreditasi KARS Tahun 2012 Tipe B dan pada 12 Februari 2019 dengan status lulus dan predikat utama.

Editor: Saldy Irawan
TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla meninjau RSI Faisal yang letaknya di Jl AP Pettarani Makassar, Banta-Bantaeng, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin pagi (7/10/2019). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rumah Sakit Islam Faisal Makassar diresmikan pada 24 September 1980 silam, dan dibangun di atas tanah seluas 44.632 m2 dengan luas bangunan 4.400 m2.

Mewujudkan rumah sakit profesional menjadi rumah sakit pilihan masyarakat jadi visi rumah sakit milik Yayasan RSI Faisal Makassar.

Rumah sakit kelas B itu terakreditasi KARS Tahun 2012 Tipe B dan pada 12 Februari 2019 dengan status lulus dan predikat utama.

RS Islam Faisal memberi layanan kesehatan, seperti pelayanan penyakit dalam, paru-paru, jantung, bedah umum, bedah digestif, bedah onkologi, bedah tulang, bedah saraf, anak, saraf, kebidanan dan kandungan, kulit dan kelamin, THT, mata, gigi dan mulut, kejiwaan, dan gizi.

Fasilitas dimiliki, seperti radiologi, laboratorium, farmasi, kamar operasi, hemodialisa, fisioterapi, rekam medis, IGD.

Layanan unggulan diberikan, seperti ESWL, operasi katarak metode Phaco (Phacoemulsification), treadmill test/stress test, laparoscopy, echocardiography, endoscopy, dan radioterapi.

Wakil Presiden M Jusuf Kalla sempat meninjau RS Islam Faisal Makassar, Senin (7/10/2019) silam.

Direktur Utama RS Islam Faisal Arfiah Arabe menyambut kedatangan JK.

JK kala itu menegaskan bahwa rumah sakit adalah pertahanan terakhir kesehatan. Untuk itu, menjaga lingkungan dan kebiasaan hidup sehat terus digelorakan.

“Jadi yang pertama dalam program pemerintah itu ialah pencegahan dan hidup sehat. Hidup sehat terdiri daripada pertama, bagaimana menjaga lingkungan, dan menjauhi kebiasaan merokok,” katanya.

“Bagaimana bergerak, artinya olahraga, jalan kaki. Rumah sakit ini bagus, pasti banyak pegawai bergerak karena beda-beda gedungnya,” ujarnya menambahkan.

Mengawali sambutan, JK menyatakan, apabila suatu daerah rumah sakitnya ramai, banyak pasiennya berarti daerah tersebut tidak baik penataan kebersihannya dan lingkungannya.

Karena itu pimpinan daerah harus menjaga kesehatan masyarakat dengan kebersihan lingkungan dan perbanyak sarana olahraga dengan mendorong gerakan masyarakat hidup sehat bukan malah bangga rumah sakitnya ramai.

“Jadi yang dicita-citakan masyarakat sebenarnya itu, rumah sakit sepi, namun karena kita manusia biasa tentu biasa mengalami gangguan kesehatan,” katanya.

JK menjelaskan, dalam kesehatan itu yang pertama pengaruh genetika, kedua ialah lingkungan, ketiga kebiasaan, keempat baru rumah sakit.

Jadi jangan mengira upaya kesehatan yang pertama dilihat dari banyaknya rumah sakit.

“Itulah cara untuk hidup sehat mengurangi biaya rumah sakit,” ujarnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved