Kepala BPOM Taruna Ikrar: Kekuatan Kesehatan Sama Pentingnya Kekuatan Militer

TRIBUN-TIMUR.COM - Kepala BPOM RI, Prof Taruna Ikrar, menyatakan, BPOM berkomitmen memperkuat sinergi antara sektor pertahanan dan kesehatan.

Tujuannya adalah menjaga ketahanan nasional.

Pernyataan ini disampaikan berkunjung ke Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) dr Soedjono Soedirman, Jakarta, Senin (7/10/2025). 

Kunjungan tersebut juga dihadiri oleh Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin, dan Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin.

Baca juga: Kepala BPOM di Hari Kesaktian Pancasila: Terdepan Lindungi Rakyat dari Obat dan Makanan Berbahaya

Dalam pertemuan itu, Taruna Ikrar menegaskan bahwa kekuatan kesehatan sama pentingnya dengan kekuatan militer untuk pertahanan.

"Kesehatan rakyat adalah benteng pertama pertahanan negara. BPOM memastikan obat dan makanan, termasuk di lingkungan pertahanan, aman, bermutu, dan bermanfaat," jelasnya.

Sinergi ini bertujuan untuk memperkuat pengawasan obat dan vaksin di militer, mendukung riset biomedis strategis, dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap ancaman biologis.

BPOM juga siap bekerja sama dengan RSPPN untuk membangun laboratorium uji berstandar militer dan memperkuat sistem keamanan farmasi nasional.

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyambut baik kerja sama ini.

"Pertahanan yang tangguh harus didukung rakyat yang sehat dan sistem kesehatan yang mandiri," ujarnya.

Menteri Kesehatan menilai sinergi ini sebagai langkah nyata untuk mencapai ketahanan kesehatan nasional menuju Indonesia Emas 2045.(*)