Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini Tribun Timur

Pemimpin yang Cakap Bukan yang Gagap

SALAH satu titik lemah kepemimpinan pada umumnya termasuk di Persyarikatan Muhammadiyah (tentu saja tidak bermaksud menggeneralisasi)

|
Editor: Sudirman
zoom-inlihat foto Pemimpin yang Cakap Bukan yang Gagap
Usman Abdhali Watik
Usman Abdhali Watik, Direktur Eksekutif “Leader of Indonesia-UMJ”

Di titik inilah keberlanjutan yang substansial, hanya bisa dilakukan jika ada pemimpin yang punya kapasitas untuk itu, cakap secara normatif juga cakap secara operatif.

Forum-forum Muktamar, Musywil, Musyda, Musycab, hendaknya juga menjadi ajang menyiapkan lapisan-lapisan pimpinan yang mampu untuk mengemban tugas-tugas keberlanjutan yang lebih menginspirasi dan banyak inovasi.

Jika merujuk pada kriteria leader yang menjadi keseharian kepemimpinan Rasulullah SAW yang digabungkan dengan tantangan era 5.0, setidaknya kriterium berikut ini bisa menjadi pertimbangan para Musyawirin di kabupaten Enrekang nanti: (1). Pemimpin yang punya akar tradisi keIslaman dan keMuhammadiyahan yang kuat termasuk paham ilmu-ilmu alat; (2).

Mampu menerjemahkan nilai-nilai Islam (berkemajuan) dan keMuhammadiyahan dalam kehidupan nyata baik di domain personal maupun profesional; (3).

Jiwanya progresif, tidak hanya mengandalkan pengalaman tetapi juga kehandalan dalam menginspirasi dan berinovasi; (4). Berani menjadi teladan.(*)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved