Ketua DPD PKS Luwu Sebut 3 Nama Calon Pendamping Anies di Pilpres, Ahmad Heryawan hingga Khofifah

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Hitung mundur gelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sudah dimulai.

Tiga partai dari Koalisi Perubahan yakni NasDem, PKS, dan Demokrat mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Anies diberikan kewenangan untuk memilih siapa wakil presidennya kelak.

Ketika ditanya, Ketua DPD PKS Luwu Ahmad Sulaiman pun punya tiga calon andalannya mendampingi Anies Baswedan.

Kata Ahmad, saat ini ada tiga figur yang layak menjadi wakil presiden.

Ketiga nama itu ialah Ahmad Heryawan mantan Gubernur Jawa Barat, Zulkifli Mansa anggota DPR RI fraksi PKS, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

"Kalau saya melihat ada tiga nama yang cocok mendampingi pak Anies sebagai wakil presiden nanti. Pak Ahmad Heryawan, pak Zulkifli, dan bu Khofifah," jelasnya, Selasa (28/2/2023).

"Ketiganya punya track record baik dalam kepemimpinan dan dunia politik mereka orang berpengalaman sebagai pejabat," sambungnya.

Ahmad menambahkan, sepulang Rakernas PKS, pihaknya akan fokus memenangkan Anies sebagai presiden.

"Sebelum masuk puasa kami akan melakukan konsolidasi dan koordinasi ke semua struktur dan jaringan kader kami di Luwu," pungkasnya.

Baca juga: Pulang Rakernas, DPD PKS Luwu Tancap Gas Menangkan Anies di Bumi Sawerigading

Siapa sosok ketiga calon tersebut?

Ahmad Heryawan merupakan politkus Partai Keadilan Sejahtera atau PKS.

Ia tokoh senior PKS dan kini menjadi Wakil Ketua Majelis Syura.

Ahmad bergabung dengan PKS sejak awal partai itu berdiri, bahkan semenjak masih bernama Partai Keadialan atau PK.

Karier politiknya pria kelahiran Sukabumi 19 Juni 1966 ini berangkat dari aktifitas dakwahnya dengan pergerakan tarbiah.

Ahmad Heryawan terpilih menjadi salah satu anggota legislatif Provinsi DKI Jakarta pada 1999.

Usai Pemilu 2004, Aher menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2004-2009.

Pada 2008, ia mengikuti Pemilihan umum Gubernur Jawa Barat dan berhasil terpilih bersama Dede Yusuf.

Setelah itu, pada 2013 ia kembali maju mencalonkan diri Gubernur, kali ini bersama Deddy Mizwar yang menjadi wakilnya.

Total 10 tahun ia menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, dan selama itu banyak pula penghargaan yang ia peroleh.

Enam tahun kepemimpinan Aher ditandai dengan sedikitnya 150 penghargaan dari pemerintah yang diraih pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Kedua yakni Khofifah Indar Parawansa.

Khofifah lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 19 Mei 1965.

Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Khofifah Indar Parawansa mengawali pendidikannya di SD Taquma pada 1972-1978.

Setelah lulus SD, Khofifah Indar Parawansa melanjutkan pendidikan di SMP dan SMA Khodijah, Surabaya pada 1978-1984.

Kemudian, Khofifah Indar Parawansa melanjutkan studinya dengan mengambil S1 Jurusan Ilmu Politik di Universitas Airlangga, Surabaya pada 1984-1991.

Khofifah Indar Parawansa diketahui belajar di tiga tempat sekaligus yakni di Universitas Airlangga pada pagi hari, siang hingga sore kursus di Perhimpunan Persahabatan Indonesia Amerika (PPIA).

Khofifah Indar Parawansa pernah terpilih sebagai ketua perempuan pertama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Surabaya.

Khofifah Indar Parawansa juga terpilih sebagai ketua Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Timur.

Selain itu, Khofifah Indar Parawansa juga sempat aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

Khofifah pernah bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 1997-1998.

Setelah dibukanya sistem multipartai, ia bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sementara itu Zulkifli Mansa merupakan anggota DPR RI dari fraksi PKS.

Ia terpilih sebagai anggota DPR RI Dapil Banten II.

Dirinya pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Informasi dan Pengembangan. (*)

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana