Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Regulasi dalam Perekonomian yang Dikuasai Oligarki

Aristoteles mendefisnisikan oligarki sebagai oligopolis (segelintir orang kaya) yang mengatur atau menguasai urusan publik.

Tribun Timur
Muhammad Syarkawi Rauf 

Oleh: Muhammad Syarkawi Rauf
Dosen FEB Unhas/ Komisaris Utama PTPN IX

TRIBUN-TIMUR.COM - Founding father ilmu ekonomi modern, Adam Smith memperkenalkan istilah “tangan tidak nampak” atau invisible hand yang mendorong ekonomi pasar selalu mengarah ke titik keseimbangan yang memberikan hasil terbaik kepada setiap orang.

Namun sayangnya, ekonomi pasar bekerja tidak seperti yang diimpikan oleh Adam Smith.

Pasar hanya dikuasai oleh segelintir produsen (oligopolis), dapat menjadi oligarki, yang memiliki market power (kekuatan) mengeksploitasi konsumen.

Aristoteles mendefisnisikan oligarki sebagai oligopolis (segelintir orang kaya) yang mengatur atau menguasai urusan publik.

Sementara market power adalah kemampuan oligopolis (sekelompok pelaku usaha) menetapkan harga jauh lebih besar dari biaya rata-rata untuk menghasilkan barang bersangkutan.

Kondisi ini mengingatkan kepada ekonom Perancis, Jean Tirole peraih hadiah nobel ekonomi tahun 2014 atas penelitiannya mengenai regulasi dan kemampuan mendikte pasar (regulation and market power).

Tirole mengaplikasikan teori permainan (game theory) ke dalam pembuatan kebijakan atau peraturan.

Kekuatan Pasar

Penelitian Tirole merevolusi bidang ilmu ekonomi mikro.

Tirole menganut prinsip bahwa pasar yang dikuasai oligopolis yang memiliki market power harus diatur oleh pemerintah.

Gagasan Tirole sejalan dengan ide Robert J.
Shiller, pemenang nobel ekonomi 2013 yang mengasumsikan bahwa pasar yang tidak efisien memerlukan pengaturan.

Gagasan Tirole membantu pemerintah dan otoritas persaingan di seluruh dunia menemukan strategi terbaik mengatasi masalah penyalahgunaan posisi dominan oleh para oligopolis di pasar.

Dimana segelintir produsen dapat berkartel dengan cara bersepakat secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, untuk menetapkan harga, membatasi produksi, membagi pasar dan berkolusi memenangkan tender.

Secara empiris, bentuk pasar persaingan sempurna yang terdiri dari banyak produsen bersifat artifisial.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved