Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Luwu

Raja Luwu: 10 Tahun Saya Jadi Datu, tidak Banyak Perubahan di Tana Luwu

Datu atau Raja Luwu, La Maradang Machulau Opu To Bau mengeluarkan maklumat dalam Tudang Ade' dan masukan Forkopimda se-Tana Luwu.

Editor: Muh Hasim Arfah
Dok Datu
Datu Luwu, La Maradang Mackulau Opu To Bau. (Sumber foto: Dok Datu) 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU-Datu atau Raja Luwu, La Maradang Machulau Opu To Bau mengeluarkan maklumat.

Maklumat yang berisi lima poin keluar setelah memperhatikan pandangan Tudang Ade' dan masukan Forkopimda se-Tana Luwu di Istana Langkanae, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Senin (23/1/2023).

Dimana Tudang Ade' digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Luwu (HJL) ke-755 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-77 tahun 2023.

Datu Luwu menekankan, maklumat ini dikeluarkan demi kemajuan dan kesejahteraan Tana Luwu.

Seperti tertuang dalam rilis yang diterima Tribun, Jumat (27/1).

"Maklumat Datu Luwu semoga membawa kebaikan bagi kesejahteraan Tana Luwu," kata La Maradang.

Datu Luwu ke-40 La Maradang Machulau Opu To Bau menilai tidak banyak perubahan yang terjadi di Tana Luwu dalam 10 tahun terakhir.

Datu Luwu, La Maradang Machulau Opu To Bau
Datu Luwu, La Maradang Machulau Opu To Bau (Dok Datu)

Tana Luwu yang dimaksud Datu meliputi wilayah Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Utara, dan Kabupaten Luwu Timur.

Datu mencontohkan, jalan di sekitaran kompleks Istana Kedatuan Luwu dan Kantor Kodim Palopo tidak banyak perubahan.

"Saya analisa, 10 tahun saya jadi Datu, tidak banyak perubahan di Tana Luwu," kata La Maradang saat menjadi pembicara pada dialog bertema Menakar Masa Depan Tana Luwu di Warkop D'Linoe, Jl Mungkasa, Palopo, Rabu malam tengah pekan kemarin.

"Jalan di Palopo sejak saya masih kecil, masih begini, istana begitu, kantor kodim tidak ada perubahan. Hanya kantor wali kota yang berubah," ujarnya.

Menurut dia, penyebab dari hal tersebut ada pada pemimpin.

Oleh sebab itu, ia mengajak masyarakat dalam memilih pemimpin agar tidak menjual diri.

Baik itu dalam memilih pemimpin seperti wali kota/bupati, gubernur maupun pemimpin apapun itu.

"Unsur penting dari perubahan yang kita inginkan jangan menjual diri dalam memilih pemimpin, jangan hanya berkicau mari bersatu," paparnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved