Opini
Economic Perspektive: Inflasi Tinggi, Depresiasi Lira, dan Respon Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter dan fiskal digunakan oleh Erdogan (presiden Turki) untuk mempengaruhi pemilih.
Oleh: Muhammad Syarkawi Rauf
Dosen FEB Unhas dan Komisaris Utama PTPN IX
TRIBUN-TIMUR.COM - Kontroversi kebijakan moneter Turki menjadi perhatian semua orang.
Pada saat inflasi tinggi, depresiasi ekstrim Lira Turki, dan kenaikan aliran modal ke luar negeri, otoritas moneter Turki mengambil langkah tidak biasa, melawan arus, membiarkan suku bunga rendah atau bahkan menurunkan suku bunga acuan.
Ekonom, Cem Oyvot dari Universitas Greenwich di London, inflasi tinggi Turki disebabkan oleh kesalahan kebijakan moneter, fiskal dan inkonsistensi pada doktrin bank sentral independen, independensi Central Bank of The Republic of Turkiye (CBRT).
Kebijakan moneter dan fiskal digunakan oleh Erdogan (presiden Turki) untuk mempengaruhi pemilih.
Inflasi tinggi yang bersifat persisten merupakan masalah utama perekonomian Turki sejak tahun 1970-an akhir hingga saat ini. Inflasi tinggi disebabkan oleh permasalahan sisi permintaan (demand pull inflation) dan penawaran (cost push inflation) sekaligus.
Pertumbuhan ekonomi Turki yang tinggi tidak berkelanjutan.
Hal ini disebabkan oleh masalah struktural, defisit current account dan capital account.
Perekonomian Turki mengimpor lebih banyak barang dan jasa dibanding ekspor.
Aliran modal keluar (capital outflow) lebih besar dibanding aliran modal masuk (capital inflow).
Perekonomian Turki mengalami overheating. Peningkatan permintaan tidak dapat dipenuhi dari dalam negeri.
Pertumbuhan ekonomi Turki secara aktual lebih besar dari potensinya. Pertumbuhan ekonomi tinggi disertai oleh kenaikan inflasi dan suku bunga.
Overheating Ekonomi Turki
Overheating perekonomian Turki dapat dimati pada sejumlah indikator, pertumbuhan ekonomi tinggi diikuti oleh suku bunga tinggi.
Hal ini menyebabkan cost of fund (biaya dana) menjadi mahal. Permintaan kredit berkurang yang menyebabkan penurunan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi terkoreksi).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.