Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dugaan Aliran Sesat

Sejumlah Ormas Islam Laporkan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah ke Polisi soal Dugaan Aliran Sesat

Sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam dan remaja masjid melaporkan keberadaan Bab Kesucian Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah.

TRIBUN-TIMUR.COM/SAYYID
Sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) Islam dan remaja masjid melaporkan keberadaan Bab Kesucian Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah di Mapolres Gowa, Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (6/1/2023). Syaiful perwakilan Ormas Islam mengatakan kedatangan mereka untuk silaturrahmi sekaligus berkoordinasi dengan Polres Gowa sekaitan dengan adanya dugaan aliran sesat tersebut. 

Ketua MUI Gowa, KH Abu bakar Paka mengatakan saat ini pihaknya masih mengumpulkan informasi tentang hal tersebut.

"MUI Gowa sementara mengumpulkan informasi tentang hal tersebut," ujarnya

Temuan dugaan aliran sesat itu dari MUI Sulsel beberapa waktu lalu.

Pimpinan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah Wayang Hadi Kesumo (48) angkat bicara soal tudingan ajarannya diduga aliran sesat

Hadi merantau ke Gowa sejak 2011. Berselang beberapa waktu ia pun mendirikan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah beridiri 2019. 

Bang Hadi membantah soal dugaan aliran sesat tersebut.

Dia mengaku, pihak MUI Sulsel tidak pernah klarifikasi dan berkoordinasi dengannya.

Apalagi, setelah viralnya di dunia maya tentang aliran yang diajarkan Hadi diduga sesat.

"Yang memviralkan itu, saya baca dari (komentar) MUI Sulsel, nah, mereka dari pihak MUI tidak pernah klarivikasi, tidak pernah datang menanyakan," ujarnya saat ditemui, Selasa (1/1/2023).

Ia juga menyayangkan dan menganggap sepihak orang yang mengambil foto tanpa izin lalu menulis kata-kata dugaan sesat. 

Baca juga: Viral Dugaan Aliran Sesat, Pimpinan Tutup Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah

Baca juga: Kemenag Gowa Telusuri Keberadaan Dugaan Aliran Sesat Bab Kesucian

"Bagaimana mengatakan sesat, hanya mengambil gambar, mengambil foto, lalu menuliskan kata-kata sesat tanpa klarivikasi, tampa bertanya, itukan sepihak," katanya.

"Apabila saya sesat seharusnyakan dibimbing, kalau melihat yang salah, bukan menyalahkan, memperbaiki yang salah bukan dengan cara yang salah. Apalagi mengambil gambar tanpa izin, memposting di media sosial, meletakkan kata-kata sesat itu bagaimana," sambungnya.

Ia mengaku merasa dirugikan tentang tudingan yang menyebar luas di dunia maya.

Apalagi menurutnya, Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah memiliki surat dari Kemenkumham

Dia membantah soal tudingan melarang salat. Begitupun dengan pelarangan atau mengharamkan memakan daging dan ikan.

Hadi pun menanyakan bukti dirinya sesat. Begitu pula dengan tentang mengharamkan makan daging dan ikan.

"Itu tidak benar sama sekali (pelarangan salat). Mana buktinya itu saya mengatakan sedemikian, itukan tuduhan yang tidak berdasar, tidak valid. Berbicara itukan harus ada datanya," jelasnya.(*)

Laporan Wartawan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved