Pangdam XIV Hasanuddin
Sabtu, Mayjen Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki Lepas Jabatan Pangdam XIV Hasanuddin
Upacara serah terima jabatan Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen Andi Muhammad ke Mayjen Totok Imam S digelar di Mabes TNI di Jakarta Sabtu (3/9/22).
Wakil Ketua Umum DPP Golkar HAM Nurdin Halid menunjukkan kedekatannya dengan Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki
Nurdin datang bertamu ke ruang kerja Pangdam XIV Hasanuddin Selasa (16/8/2022) kemarin.
Ia membagikan foto pertemuannya ke akun instagramnya @NH_nurdinhalid.
Dalam foto yang dibagikan, Nurdin memakai kemeja biru dengan kopiah.
Sementara Andi Muhammad memakai seragam dinas.
Nurdin tampak duduk di meja kerja Mayjen Andi Muhammad.
Sementara Mayjen Andi Muhammad berdiri di belakang Nurdin Halid.
Nurdin mengatakan pertemuannya membahas dan berdiskusi tentang masa depan Sulawesi Selatan.
"Terima kasih bapak Panglima Kodam XIV Hasanuddin Majyen Andi Muhammad telah menerima saya untuk silaturahmi diselingi diskusi yang menarik tentang masa depan Sulsel yang lebih baik," kata Nurdin Halid melalui akun instagramnya @NH_nurdinhalid Rabu (17/8/2022).
Nurdin mengatakan diskusinya berlangsung cair dan santai. Mereka banyak bercanda dan tertawa bersama.
"Sebagai seorang sahabat saya baru ada waktu mengunjungi beliau untuk silaturahmi sejak menjadi Pangdam," kata Nurdin.
"Di sela silaturahmi tersebut sembari ketawa ketawa dan sangat santai sempat tukar pikiran mengenai Sulawesi Selatan ke depan dan kondisi kebangsaan menghadapi tahun politik," lanjut Nurdin.
Diketahui nama Nurdin Halid dan Mayjen Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki masuk bursa calon Gubernur Sulsel 2024 mendatang.
Nurdin Halid adalah kontestan Pemilihan Gubernur Sulsel 2018 lalu.
Pria kelahiran Bone 17 November 1958 itu meraih 1,1 juta suara, hanya kalah dari pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman dengan capaian 1,8 juta suara.
Sementara Andi Muhammad adalah bintang baru menuju Pilgub Sulsel 2024.
Jenderal bintang dua itu dalam waktu dekat akan pensiun.
Mayjen Andi Muhammad adalah keturunan Raja Bone ke 32 yaitu Andi Mappanyukki Sultan Ibrahim.
Andi Mappanyakkui adalah raja sangat berpengaruh di zamannya.
Andi Muhammad mengatakan, punya hubungan persahabatan dengan Nurdin Halid.
Baginya Nurdin Halid bagai guru baginya.
"Pak Nurdin Halid itu kan sahabat, guru saya, satu kampung sama-sama orang Bone, keluarga. Jadi kita silaturahim," kata Andi Muhammad kepada wartawan di Gedung Menara Pinisi UNM Kamis (18/8/2022).
Andi Muhammad mengatakan, membuka pintu silaturahmi bagi siapapun, dengan institusi manapun, bukan hanya dengan Nurdin Halid.
"Pak Nurdin datang, saya terima dong. Jangankan Pak Nurdin Halid, siapapun yang datang, pasti saya terima. Termasuk kemarin ada yang perorangan, ada juga yang dari institusi parpol," ujar Andi Muhammad.
Ditanya apa pembahasan pertemuannya, Andi Muhammad mengatakan, mereka membahas masa depan Sulawesi Selatan.
Sebagai putra daerah, Andi Muhammad wajib untuk memikirkan masa depan tanah Bugis Makasssar.
Ia juga menyebut pentingnya pemimpin yang membawa Sulsel lebih maju.
"Kalau soal masa depan Sulsel, kita harus. Kamu pun harus. Sulsel itu bagaimana ke depan ini harus lebih baik. Ke depan ini, saya yakin, pasti masyarakat ingin mencari pemimpin yang bisa membawa Sulsel ini kembali ke marwahnya," kata Andi Muhammad.
Sebagai sesama putra Bone, ia menghargai sosok dan kedatangan Nurdin Halid.
Menurutnya, leluhur Sulsel mewariskan ajaran sipakatu, sipakalebbi, sipakainge.
"Artinya kita menjadi provinsi yang menjaga tradisi, budaya. Kita menghargai semua keluarga besar. Saling sipakatau, sipakainge, dan sipakalebbi. Ini kan marwah dulunya," kata Andi Muhammad.
"Jadi, saling mendukung lah. Jangan ada lagi kelompok atau apa. Tidak ada. Sulawesi Selatan ini kita seperjuangan. Sejarahnya begitu. Ada tellu boccoe: ada gowa, Bone, Luwu, berjuang sama-sama. Terus bergabung menjadi NKRI. Kan begitu," sambung Andi Muhammad.
Ia mencontohkan, tiga kerajaan besar menjadi satu di Sulsel dahulu.
Menurutnya, persatuan tiga kerajaan besar tersebut menjadikan warga Sulsel kian kuat.
"Dan itu yang kita pakai sipakatau, sipakainge, sipakalebbi. Dan ini yang penting, saling mengingatkan, saling menghormati dan saling menghargai. Itu harus," katanya.(cr2)
