Mahasiswa hingga Dosen Unismuh Diajar Menulis Opini, Ini Tips dari Asnawin Aminuddin
Berani menyoroti dan mengkritik penguasa serta percaya diri bahwa artikel ditulis memang bagus.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
" Pembaca tidak senang bila disuguhi bahasa ilmiah, bahasa baku seperti model makalah, skripsi, tesis, disertasi, yang kerap membuat kening berkerut," kata Asnawin.
Menurutnya, dalah satu yang paling menentukan judul
Sebab, judul pertama kali dilihat orang sebelum membaca isi tulisan.
Berdasarkan penelitian, katanya, dari semua pengunjung membaca judul artikel di dunia maya, hanya 20 persen yang akan membaca artikel tersebut.
Artinya, dari 100 orang yang membaca judul sebuah artikel, hanya dua puluh (20) orang melanjutkan membaca isinya.
"Judul harus menarik. Menarik artinya menyenangkan, membangkitkan rasa ingin tahu, mengundang rasa penasaran, memengaruhi hasrat untuk memperhatikan,” jelas Asnawin.
Judul yang menarik biasanya unik, keren, mengandung unsur kontroversi, singkat, padat, serta ada unsur kedekatan dengan sasaran pembaca.
Selanjutnya, lead atau paragraf pertama sebuah tulisan juga diupayaan semenarik mungkin.
Lead ini bisa dalam bentuk ringkasan,pernyataan yang menonjol, pelukisan, anekdot, pertanyaan, peribahasa, atau penggalan lagu.
“Dalam menulis bagian pembahasan atau tubuh utama sebuah artikel opini, disarankan dipecah-pecah menjadi beberapa bagian," kata wartawan senior ini
"Batasi dengan subjudul-subjudul, bahas topik secara lebih mendalam, serta menguraikan persoalan yang perlu dibahas, dan membandingkan dengan persoalan lain bila diperlukan,” tutup Asnawin.
Pelatihan diikuti puluhan peserta terdiri dosen, mahasiswa, alumni Unismuh Makassar, serta pelajar dari SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar.(*)