Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mahasiswa hingga Dosen Unismuh Diajar Menulis Opini, Ini Tips dari Asnawin Aminuddin

Berani menyoroti dan mengkritik penguasa serta percaya diri bahwa artikel ditulis memang bagus.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
zoom-inlihat foto Mahasiswa hingga Dosen Unismuh Diajar Menulis Opini, Ini Tips dari Asnawin Aminuddin
DOK PRIBADI
Asnawin Aminuddin kala memberikan materi Menulis Artikel Opini  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Perpustakaan Unismuh melatih kemampuan penulisan artikel Opini kepada sivitas akademikanya di Kampus Unismuh, Rabu (1/6/2022)

Sebagai pemateri, hadir wartawan senior Asnawin Aminuddin

Ia membawakan materi teknik menulis artikel opini.

Dijelaskan, penulis artikel opini harus berani dan percaya diri.

Berani menyoroti dan mengkritik penguasa serta percaya diri bahwa artikel ditulis memang bagus.

“Penulis artikel opini harus berani. Berani mengkritik penguasa. Kalau takut, lebih baik tidak usah menulis. Makanya, opini harus kuat datanya dan memang sesuai fakta,” kata wartawan senior, Asnawin Aminuddin.

“Penulis juva harus percaya diri bahwa tulisannya bagus dan akan dibaca orang.  Makanya, sebelum mengirim tulisan, penulis terlebih dahulu melakukan pemeriksaan terhadap tulisannya,” lanjutnya

Pemegang sertifikat pelatih nasional wartawan PWI mengatakan artikel opini sesungguhnya adalah artikel ilmiah.

Ciri khas artikel ilmiah yaitu objektif, dalam pembahasannya, didukung informasi yang relevan

Biasanya, diharapkan menjelaskan “mengapa” atau “bagaimana” suatu perkara itu terjadi, tidak pandang bulu, eksak, serta bahasanya baku.

Meskipun ilmiah, artikel opini harus disajikan dengan gaya bahasa popular.

Maka artikel opini sesungguhnya adalah artikel ilmiah popular.

“Ilmiah karena didahului dengan kajian atau penelitian pustaka, observasi lapangan. Artikel opini akan kering kalau tidak disertai kajian pustaka, data, atau fakta-fakta terbaru," ujar Asnawin

"Gaya bahasa populer harus digunakan dalam penulisan artikel opini, karena pembaca sangat beragam dan umumnya manja,” lanjutnya.

Ibarat makanan, tulisan harus enak dan renyah.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved