Update Harga BBM Pertalite Saat Ini Usai Pertamax Naik dan Harga Gas Elpiji atau LPG 3 Kg
Setelah harga Pertamax naik dari Rp 9 ribuan menjadi Rp 12.500 hingga Rp 13 ribu, giliran harga Pertalite juga direncanakan akan naik pada tahun ini.
TRIBUN-TIMUR.COM - Setelah harga Pertamax naik dari Rp 9 ribuan menjadi Rp 12.500 hingga Rp 13 ribu, giliran harga Pertalite juga direncanakan akan naik pada tahun ini.
Selain Pertalite, BBM yang memiliki real octane number (RON) 90, harga gas LPG 3 Kg juga akan naik.
Belum ada kepastian soal berapa nilai kenaikan harga Pertalite dan gas LPG atau Elpiji 3 Kg, namun harga Pertalite pada saat ini di SPBU Pertamina di seluruh Indonesia Rp 7.650.
Sementara Harga Eceran Tertinggi atau HET gas Elpiji 3 Kg berbeda-beda di tiap wilayah.
Perbedaan ini tergantung pada ketetapan masing-masing Pemda, dengan memperhatikan kondisi daerah, daya beli masyarakat, marjin yang wajar, serta sarana dan fasilitas penyediaan dan pendistribusian LPG.
Di Sulawesi Selatan misalnya, harga eceran tertinggi isi ulang tabung gas elpiji 3 Kg dipatok sebesar Rp 18.500.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, harga gas Elpiji 3 Kg tak pernah naik sejak tahun 2017 sehingga sangat wajar jika dinaikkan.
• Daftar Lengkap Harga Pertamax dan Pertalite Terbaru di SPBU se-Indonesia per April 2022
Kendati belum menyatakan kapan akan dinaikkan, namun Luhut Pandjaitan menyebut kenaikan akan dilakukan secara bertahap.
"Overall yang akan terjadi nanti, Pertamax, Pertalite (naik). Premium belum. Ya, semua akan naik. Nggak akan nggak ada yang naik itu," kata Luhut Pandjaitan.
Subsidi beratkan APBN
Sementara, terkait dengan subsidi harga BBM di Tanah Air, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Nathan Kacaribu mengakui, kenaikan harga minyak bumi dan gas alam di dunia memberatkan APBN.
Dia tidak memungkiri, kenaikan harga minyak dan gas dunia ini membuat subsidi energi yang diberikan pemerintah membengkak.
Pemerintah harus membayar kompensasi lebih tinggi kepada Pertamina karena tidak menaikkan harga BBM di SPBU.
"Harga minyak bumi itu memang memberatkan bagi kami, kenapa? Karena harga Pertalite dan bahan bakar biasanya kita usahakan tidak terlalu bergejolak di SPBU," ucap Febrio dalam webinar Indonesia Macro Economic Outlook 2022 di Jakarta, Senin (4/4/2022).
Baca juga: Tak Hanya BBM Pertamax, PPN Juga Naik Hari Ini, Harga Makanan - Minuman dan Barang Lain Makin Mahal
Febrio menuturkan, APBN harus hadir sebagai bantalan goncangan agar daya beli masyarakat terhadap BBM tidak menurun.