Opini Tribun Timur
Peta Digital Makasar Menuju Metaverse
Segelas kopi hitam dan minuman ringan lainnya bertengger tepat pada sisi notebook layar yang menjadi teman berselancarnya.
Pola ini akan semakin membudaya bagi kehidupan kita dan tak ada jalan lain, manusia harus menghadapi jika tak ingin tergerus oleh zaman.
Lalu pada awal pekan kedua Maret 2022 Kota Makassar melalui Walikotanya Mohammad Ramdhan Pomanto sambil mengenakan pakaian putih berdiri di tengah para personelnya.
Penuh percaya diri. Pria arsitek itu memulai kalimat seperti ini.
“Keunggulan masa depan adalah kecepatan dan adaptasi, kota Metaverse adalah loncatan dan kecepatan Kota Makassar menuju kota dunia,” ujar Danny Pomanto sambil berjalan penuh keyakinan bahwa kota yang dipimpinnya ini akan segera meninggalkan kehidupan dunia internet generasi pertama dan segera akan menuju kota Metaverse kehidupan dunia internet generasi kedua.
Saya pause dulu tentang Makassar kota metaverse. Pembaca yang budiman, mari kita menerawang dahulu mengenai program pemerintah Indonesia tentang Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024.
Saya akan mengajak warga Makassar apakah kita telah sinkron antara peta jalan Indonesia Digital dengan Makassar menuju metaverse?
Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memanfaatkan Presidensi G20 untuk mendorong agenda Peta Jalan Indonesia Digital.
Setidaknya Indonesia telah merancang empat program yang akan mempercepat peta jalan digital itu.
Pertama penyediaan infrastruktur untuk memperluas akses masyarakat terhadap internet, kedua adaptasi teknologi, ketiga peningkatan talenta digital dan keempat adalah menyelesaikan regulasi pendukung masyarakat digital.
Empat faktor tadi merupakan satu keterkaitan yang tak boleh dipisahkan dan kita tak boleh memaknai sempit tranformasi digital itu.
Terutama kecapakan warga tehadap dunia digital serta infsratruktur digital sebab menurut Kominfo masih terdapat 12.548 desa dan lurah se Indonesia yang belum terakses dunia internet sehingga praktis menghambat kecakapan warga terhadap dunia digital.
Hambatan lain adalah ketersediaan Pusat Data Nasional (PDN) berstandar global tier-4.
Maka dari itu pemerintah baru akan mewujudkan “Satu data Indonesia” yang akan ditempatkan pada empat lokasi yang berbeda di Indonesia.
Jika faktor tersebut telah terpenuhi maka pemanfaatan teknologi baru seperti cloud,big-data,machine learning hingga internet of things akan hadir di Indonesia guna menunjang Indonesia sampai pada kesimpulan bahwa kdari Sabang hingga Merauke, NKRI telah terbalut DUNIA DIGITAL.
Peta Makassar Menuju Metaverse