Opini Tribun Timur
Peta Digital Makasar Menuju Metaverse
Segelas kopi hitam dan minuman ringan lainnya bertengger tepat pada sisi notebook layar yang menjadi teman berselancarnya.
Di tengah pemerintah sedang menerobos Peta Jalan Indonesia Digital, Makassar justru tengah menerobos generasi kedua dunia Internet yakni Metaverse.
Saya tak berpikir apakah Makassar terlalu cepat melangkah pada dunia kedua internet?
Ataukah kita terlalu tergesa gesa sebab pemerintah pusat saja masih pada upaya menerobos hendak manaklukan kehidupan generasi pertama dunia internet?
Tetapi dari sisi impian dan mimpi saya pikir sah sah saja Pemkot Makassar melalui Ramdhan Pomanto melewati langkah itu dan membawa alam Makassar bermimpi tentang metaverse.
Selagi ini impian dan mimpi, maka setidaknya Makassar perlu mempersiapkan segala hal mulai dari sisi perangkat teknologinya, warga digital, sumber daya manusia, pemerintahan digital atau e-government.
Setidaknya empat faktor yang menjadi entrypoint Menkoinfo dalam mempersiapkan peta jalan indonesia digital harus disadur oleh Ramdhan Pomanto untuk membuka “Peta Jalan Makassar Digital 2023”.
Tahap pertama ini merupakan pekerjaan rumah bagi warga Makassar untuk sampai pada Makassar Metaverse?.
Sebab kita kadung terlanjur akan mengantar Makassar menuju kota Metaverse.
Pekerjaan berat ini bukan hanya pekerjaan seorang Walikota Makassar tetapi seluruh warga Makassar harus bekerja dan mempersiapkan diri guna menghadapi lajunya teknologi yang serba cepat bagaikan nafas ini.
Peta Jalan Makassar Digital 2023.
e-government
Faktor ini sangat penting yang wajib dituntaskan oleh Walikota Makassar yakni bagaimana seluruh Aparat Sipil Negara (ASN).
Pada tingkatan Walikota Makassar, Wakil Walikota, Asisten, Kepala Dinas hingga ASN kelurahan harus memahami pemerintahan bersifat e-government.
Bukan sekadar paham tentang media sosial tetapi mereka harus menerapkan kehidupan dunia media sosial secara efektif, positif dan berkualitas untuk menunjang aktivitasnya sebagai ASN.
Mereka harus memiliki target dalam ber media sosial, pemkot perlu membuatkan mereka program, target serta jumlah followers pada media sosialnya.
Pula pada pola bermedsos atau bijak dalam bermedsos. Selain itu, e-goverment pada tataran birokrasi pun sudah sangat penting untuk diterapkan.