Apa Itu 'Cakra'? Kemampuan Khusus Dimiliki Pratu Sahdi Sampai Panglima TNI Minta Keadilan ke Polisi
Korban dikenal memiliki kemampuan khusus yang tidak semua dimiliki prajurit TNI AD lainnya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa meminta khusus kasus pengeroyokan berujung kematian Anggota TNI AD Pratu Sahdi, ditangani dengan baik.
Pratu Sahdi sebelumnya tewas saat terjadi bentrok antar kelompok di kawasan Waduk Pluit, Jakarta Utara.
Pratu Sahdi tewas di rumah sakit setelah beberapa hari menjalani perawatan.
Sosok Pratu Sahdi merupakan anggota Yonif Raider Kostrad 303.
Korban dikenal memiliki kemampuan khusus yang tidak semua dimiliki prajurit TNI AD lainnya.
Pratu Sahdi tewas akibat mendapatkan serangan senjata tajam dibagian dada pada, Minggu (16/1/2022) pukul 03.00 WIB.
Saat itu Pratu Sahdi langsung dilarikan ke rumah sakit Atmajaya Pluit.
Tapi dokter tak mampu menyelamatkan nyawa pemuda 22 tahun itu.
Polisi tidak menunggu lama. Selang sehari satu pelaku ditangkap.
Sosok Pratu Sahdi
Diketahui sosok Pratu Sahdi adalah anggota Yonif Raider Kostrad TNI AD berpangkat prajurit satu atau Pratu.
Pratu Sahdi menyandang brevet Cakra dan mempunyai kemampuan khusus.
Brevet Cakra rupanya bukan sembarang kemampuan yang ada pada diri seorang Anggota TNI AD.
Sebagai anggota Yonif Raider Kostrad dengan bravet Cakra, Pratu Sahdi memiliki kemampuan tangguh dan tegas.
Ia juga menyandang sebagai prajurit memiliki keahlian 'Cakra’ artinya senjata cakra.