Opini
Gen Y-Z, KAHMI dan Agropreneur
Alumni HMI ( Himpunan Mahasiswa Islam ) generasi millenial dan zillenial mestinya diberi ruang lebih luas untuk ikut berpartisipasi menentukan arah
Pertumbuhan ekonomi sebagai penentu dari gerak maju kesejahteraan masyarakat juga ditentukan oleh semakin bertumbuhnya kelas menengah.
Kelas menengah Indonesia lahir dari kelompok masyarakat yang terdidik, utamanya dari kelompok masyarakat Generasi Milenial (Gen Y) dan Generasi Zillenial (Gen Z).
Menurut data Bank Dunia, generasi Gen Y-Z adalah populasi terbesar di Indonesia dengan angka mencapai 53 persen.
Gen Y merupakan rentang usia produktif dalam angkatan kerja kita saat ini, yang selanjutnya akan disusul oleh Gen Z.
Dua generasi ini dianggap memiliki tingkat pendidikan yang relatif lebih baik dibanding Gen X dan Gen Baby Boomers yang lahir lebih dulu.
Adapun kelebihan dari gen Y-Z ini karena mereka lahir ditengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi informasi dan komunikasi yang melahiran dunia digital, Revolusi Industri 4.0.
Dari hasil riset yang dilakukan oleh lembaga Alvara Research Center menunjukkan bahwa, Gen Y menyimpan potensi yang besar dalam bidang entrepreneur (kewirausahaan).
Selain itu, hasil riset ini juga menemukan perilaku Gen Y yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya, seperti kecanduan pada internet, gadget, gandrung akan social media, multi-tasking hingga gemar melakukan aktivitas traveling serta memiliki rasa ingin tahu yang besar untuk mencoba hal-hal baru.
Populasi Gen Y di Indonesia yang terjun dalam dunia entrepreneur saat ini cukup besar.
Hanya saja secara agregat dari jumlah populasi pengusaha yang ada masih sangat rendah, yakni 1,4%. Angka ini diharapkan terus bertumbuh hingga di atas 10 persen, sehingga dengan begitu kita bisa memenuhi syarat menjadi sebuah negara maju sebagaimana Amerika Serikat yang memiliki persentase pengusaha 14 persen dari total penduduknya.
Di sisi lain, harapan untuk perbaikan iklim demokratisasi akan semakin membaik seiring masuknya Gen Y-Z di dunia politik.
Gen Y adalah generasi usia produktif saat ini. Sementara dalam kurun waktu 7-10 tahun ke depan, Gen Z juga akan menyusul masuk ke fase angkatan kerja.
Hal itu berarti, Gen Y dan Gen Z akan menjadi kelompok masyarakat produktif dengan angka mencapai 53,74%, separuh dari total penduduk Indonesia.
Secara potensi, merekalah bonus demografi yang dimiliki Indonesia yang harus dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat kedepannya.
Namun di balik semua itu, kenyataan lapangan menunjukkan kelompok ini pulalah menjadi penyumbang dari tingginya angka pengangguran yang mencapai 10 juta jiwa (4%) dan angka kemiskinan 27,55 juta jiwa (10,7 persen) (BPS, 2020) di Indonesia.