Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Gen Y-Z, KAHMI dan Agropreneur

Alumni HMI ( Himpunan Mahasiswa Islam ) generasi millenial dan zillenial mestinya diberi ruang lebih luas untuk ikut berpartisipasi menentukan arah

Editor: Edi Sumardi
DOK PRIBADI
Bahtiar Manadjeng 

Peran KAHMI

Alumni HMI ( Himpunan Mahasiswa Islam ) generasi millenial dan zillenial mestinya diberi ruang lebih luas untuk ikut berpartisipasi menentukan arah dan kemajuan organisasi, Indonesia dan ummat.

Hadirnya Gen Y-Z di KAHMI tentu saja berpotensi memberi warna yang berbeda, KAHMI diharapkan lebih creative, bisa mengikuti perkembangan revolusi industri 4.0 dan peduli atas kegiatan ekonomi mikro di level grass root.

Kegiatan itu berupa aktivitas entrepreneur dengan mendorong UMKM (usaha mikro kecil menengah) melalui pemaksimalan potensi sumber daya alam (SDA), terutama sektor pertanian (dalam arti luas) melalui spirit agropreneur dalam bingkai integrated farming.

KAHMI sebagai organisasi sosial yang berbasis keanggotaan alumni HMI, lahir bersamaan dengan Kongres HMI ke-8 di Solo pada tanggal 17 September 1966.

Tujuan mulia berdirinya KAHMI adalah terhimpunnya alumni HMI yang memiliki kualitas insan cita dalam mewujudkan masyarakat adil, makmur yang diridhai Allah SWT.

Kenapa kemudian KAHMI juga menjadi harapan besar, sebab periode ber-HMI sangatlah singkat, sementara be-KAHMI bisa sepanjang hayat.

Di sinilah ruang para kader untuk berkontribusi dalam memberi manfaat keummatan dan kebanggsaan yang lebih luas.

Dengan cita mulia ini, KAHMI wajib mengambil peran yang lebih besar ditengah kehidupan berbangsa dan bernegara.

Yang diharapkan, bukan hanya bersama HMI menjadi mesin kader kepemimpinan nasional dan daerah tetapi juga melakukan reorientasi gerakan melalui upaya pemberdayaan Gen Y – Z, petani dan masyarakat umum melalui penguatan ekonomi mikro.

KAHMI diharapkan mampu melakukan terobosan baru dalam menjalankan roda organisasi. Re-orientasi managemen kepemimpinan harus mengarah setidaknya pada 2 hal, yakni penguatan internal dan penguatan ekternal organisasi.

Penguatan internal harus menitikberatkan pada, pertama bagaimana KAHMI hadir dan memberi support bagi proses kekaderan yang dilakukan oleh HMI agar bisa menjamin kualitas dan kuantitas kader yang dilahirkan sehingga menjadi modal besar dalam melahikan para sarjana, cendekia, entreprenur, dan calon pemimpin bangsa.

Kedua adalah bagaimana kemudian KAHMI memiliki Bank Data Alumni (BDA) (tentu bersinergi dengan HMI disemua jenjang) memanfaatkan teknologi digital.

Memiliki BDA ini menjadi sangat penting dalam menjalankan garis perjuangan, KAHMI wajib ikut mendorong, membesarkan kader dan sesama kader harus saling menguatkan.

Sedangkan penguatan eksternal organisasi diharapkan KAHMI hadir dalam kegiatan ekonomi mikro, termasuk KAHMI harus melahirkan lembaga ekonomi berupa Koperasi KAHMI (Koperasi Hijau Hitam) yang bisa menjadi organisasi laba yang akan menjadi sumber keuangan KAHMI yang bertumpu pada potensi sumber daya pertanian kita melalui agropreneur.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved