Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini Tribun Timur

Sulsel Semakin Menua, Penduduknya 11,24% Lansia

Saat ini, Indonesia sedang memasuki masa transisi demografi. Hal ini ditandai dengan penurunan tingkat kelahiran dan kematian.

Editor: Sudirman
zoom-inlihat foto Sulsel Semakin Menua, Penduduknya 11,24% Lansia
Peta Sulsel

Pemerintah melalui BKKBN berkonsentrasi agar lansia dapat diberdayakan menjadi mandiri, tangguh, senantiasa aktif, dan menjadi potensi bagi pembangunan.

Hasil Sakernas Agustus 2020 pun membuktikan bahwa lansia Sulawesi Selatan mandiri dan tangguh.

Terbukti, sebagai pemilik usaha, sebanyak 33,75 persen lansia berusaha sendiri, 36,55 persen berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, dan 3,50 persen berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar.

Selain itu, sektor pertanian masih menjadi sektor terbesar yang diusahakan oleh penduduk lansia (63,46 persen), disusul oleh jasa (27,24 persen), dan manufaktur (9,3 persen).

Sementara itu, sebanyak 87,08 persen lansia masih bekerja di sektor informal.

Sektor informal yang umumnya tidak dilengkapi dengan perlindungan ketenagakerjaan, kontrak kerja, serta balas jasa yang layak, menjadikan lansia semakin rentan.

Catatan tersebut memberikan gambaran bahwa lansia Sulawesi Selatan perlu didukung agar tidak hanya sekedar bekerja, namun juga sejahtera dan memperoleh perlindungan sosial.

Selain itu, sektor pertanian di Indonesia masih dikenal dengan tingkat produktivitas yang rendah.

Oleh sebab itu, lansia Sulawesi Selatan perlu didukung agar dapat bekerja juga pada lapangan pekerjaan dengan tingkat produktivitas tinggi sehingga tingkat pendapatan yang diterima lansia pun meningkat.

Dengan semakin aktif dan produktifnya lansia, diharapkan agar lansia tidak menjadi beban pembangunan. Namun bisa dimanfaatkan sebagai bonus demografi kedua dan memberikan sumbangan bagi perekonomian.

Sebagaimana kita tahu bahwa masalah lansia bukan hanya persoalan kesehatan atau fisik, namun juga psikologi, sosial, dan budaya.

Pemerintah Sulawesi Selatan perlu bersinergi dengan instansi terkait agar program pemberdayaan lansia dapat dilakukan secara komprehensif, holistis dan integratif.

Beberapa program pelayanan dan pemberdayaan lansia di bidang sosial dan kesehatan pun perlu untuk didukung.

Diantaranya program pendampingan sosial melalui perawatan di rumah (home care), penyediaan sarana umum ramah lansia, perlindungan dan bantuan hukum, program rehabilitasi sosial, serta bantuan sosial.

Selain itu, Kementerian Kesehatan pun menjalankan berbagai program yang diarahkan untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi lansia, baik pada fasilitas kesehatan primer maupun rujukan serta pemberdayaan potensi lansia di masyarakat.

Dengan demikian, tantangan untuk mewujudkan lansia potensial di Sulawesi Selatan yang mandiri, tangguh, produktif, aktif, produktif dan sejahtera dapat tercapai.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved