Opini Tribun Timur
Sulsel Semakin Menua, Penduduknya 11,24% Lansia
Saat ini, Indonesia sedang memasuki masa transisi demografi. Hal ini ditandai dengan penurunan tingkat kelahiran dan kematian.
Riska Eka Agustina SST MSc
Statistisi Pertama di Badan Pusat Statistik Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan
Saat ini, Indonesia sedang memasuki masa transisi demografi. Hal ini ditandai dengan penurunan tingkat kelahiran dan kematian.
Tingkat kelahiran di Indonesia yang tercermin melalui angka fertilitas total (total fertility rate/TFR) turun dari 5,61 anak per perempuan (hasil Sensus Penduduk /SP 1971) menjadi 2,28 anak per perempuan (hasil Survei Penduduk Antar Sensus/SUPAS 2015).
Sementara itu, angka kematian bayi turun dari 47 per 1.000 kelahiran hidup (hasil Sensus Penduduk 2000) menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup (SUPAS 2005), 26 per 1.000 kelahiran hidup (SP 2000), dan 22 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup (SUPAS 2015).
Fasilitas dan layanan kesehatan yang semakin membaik pula berdampak pada meningkatnya angka harapan hidup. Sehingga jumlah dan proporsi penduduk lanjut usia (lansia) terus meningkat.
Disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998, penduduk lanjut usia (lansia) adalah mereka yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas.
Sensus Penduduk 2020 telah berhasil memotret jumlah dan proporsi penduduk lansia di Indonesia.
Hasilnya secara nasional, terdapat 9,78 persen atau 26,43 juta lansia di Indonesia.
Sementara itu, Sulawesi Selatan sendiri memiliki nilai proporsi lansia yang lebih tinggi dari angka nasional, yakni sebesar 10,20 persen atau 0,92 juta jiwa pada tahun 2020.
Dan meningkat menjadi 11,24 persen pada tahun 2021.
Persentase ini menunjukkan bahwa penuaan penduduk di Sulawesi Selatan lebih tinggi dibandingkan Indonesia secara total.
Secara rata-rata, penduduk lansia Sulawesi Selatan meningkat sebesar 1,17 persen sejak tahun 1971-2020.
Peningkatan terendah terjadi pada tahun 1980-1990, yakni sebesar 0,52 persen.
Sementara itu, peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2010-2020, yakni sebesar 1,86 persen atau hampir dua kali lipat.