Perusahaan Rel Kereta Api Pindahkan Kuburan di Lau Maros Tapi Tidak Rampung, Dudung: Siapa Protes?
Seorang warga Rian mengatakan, hanya saja pekerja meninggalkan lokasi sebelum pekerjaannya rampung.
Orang setelah Mukmin tersebut bernama Alam.
"Mukmin ini tidak mampu selesaikan ini. Makanya masuklah warga yang bernama Alam. Gantikan Mukmin sebagai subkon," kata dia.
Sementara pembagunan rumah leluhur di tengah kuburan, dilakukan oleh perusahaan yang dipimpin oleh Dudung.
Warga lain Tura menyampaikan, hanya saja Dudung tidak menyelesaikan rumah leluhur tersebut dan membiarkannya terbengkalai.
"Ada pihak lain, penanggungjawabnya itu mas Dudung. Tapi dia tidak selesaikan (rumah leluhur) dan terbengkalai," kata dia.
Pintu rumah leluhur sampai nisan yang ada di dalamnya tidak rampung.
Padahal rumah leluhur tersebut dikerjakan sebelum Ramadan lalu.
"Sampai sekarang belum rampung. Sekarang sudah tidak ada pekerjaan di lokasi," ujarnya.
Penanggungjawab perusahaan, Dudung malah pertanyakan sosok warga yang protes.
Bahkan ia juga pertanyakan masalah yang terjadi di kuburan tersebut.
"Apakah yang jadi masalah. Siapa warga yang protes?," tanya Dudung.
Dudung berkali-kali bertanya soal sosok warga yang protes.
Dudung menolak untuk memberikan jawaban soal keluhan warga tersebut.
Ia justru minta didatangi kantornya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/kuburan-di-kelurahan-maccini-baji-kecamatan-lau.jpg)