Membumikan Agama
Penyuluh Agama KUA Tamalate: Didiklah Anakmu 25 Tahun Sebelum Lahir!
Selain Syamsiah, Penghulu KUA Biringkanaya Kota Makassar Abd. Rahman, juga menjadi pembicara.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Saldy Irawan
Ada beberapa anak binaannya yang berkaitan dengan narkoba bahkan pelaku pembegalan.
Yang kebanyakan diantara mereka adalah para remaja yang masih berstatus sebagai pelajar.
"Itu karena mereka tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tua, sehingga dia terpengaruh," bebernya.
Baca juga: Pihak KUA Angkat Bicara, Lesti Kejora & Rizky Billar Mendaftar Nikah dengan Status Perjaka & Perawan
Bahkan, lanjut dia, hampir 75 persen remaja ini berada di luar lingkungan.
Yang mana lingkungan itu tidak benar-benar sehat sesuai dengan keadaan keluarganya.
"Sehingga jika ada calon pengantin biasanya saya katakan didiklah anakmu 25 tahun sebelum dilahirkan," lanjutnya.
Dalam artian, untuk menjadikan keturunan-keturunan menjadi lebih baik, contoh pertama kita harus lebih baik dulu.
Karena buah itu tidak jatuh jauh dari pohonnya, walaupun sebenarnya ada buah yang tidak jatuh di bawah pohonnya.
"Ada buah mangga yang dibawa kelelawar dan jatuh di bawah pohon durian tetapi itukan suatu kasus yang bisa juga menjadi rujukan kita sebagai penyuluh agama," bebernya.
"Saya ingin mengatakan, bahwa disitulah bagaimana kita mendidik anak-anak usahakan mereka berada di lingkungan yang benar-benar memahami konsep kehidupan itu baik dari Sisi Ahlakul Karimah," jelasnya.
Baca juga: 10 KUA di Sulsel Kini Punya Layanan PUSAKA Sakinah
Termasuk bagaimana belajar tentang konsep kehidupan beragama.
Jangan berada pada lingkungan-lingkungan yang tidak harmonis, karena perlahan tapi pasti kalau membiarkan anak-anak kita berada pada lingkungan semestinya, akan mempengaruhi.
"Dan itulah yang saya katakan tadi barangkali buah mangga yang jatuh di bawah pohon durian. Karena bapaknya bagus, ibunya bagus tapi anaknya preman atau sebaliknya," beber Syamsiah. (TribunBulukumba.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi