Membumikan Agama
Penyuluh Agama KUA Tamalate: Didiklah Anakmu 25 Tahun Sebelum Lahir!
Selain Syamsiah, Penghulu KUA Biringkanaya Kota Makassar Abd. Rahman, juga menjadi pembicara.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penyuluh Agama KUA Tamalate, Syamsiah, menjadi salah satu pemateri dalam program Membumikan Agama Seri 12 Tribun Timur, Rabu 1 November 2021.
Program itu disiarkan langsung melalui Youtube Tribun Timur dan Fanspage Tribun Timur Berita Online Makassar.
Selain Syamsiah, Penghulu KUA Biringkanaya Kota Makassar Abd. Rahman, juga menjadi pembicara.
Reporter Tribun Timur, Hasim Arfah yang menjadi pemandu acara itu, menanyakan pengalaman Syamsih sebagai penyuluh agama.
Syamsiah menjelaskan, awalnya dia bertugas di Rappocini 2007 silam.
Ia baru berada di KUA Tamalate pada tahun 2017 lalu.
Baca juga: Setelah 17 Tahun, Alumnus Al Azhar Mesir Kembali Jabat Kepala KUA di Pedalaman Maros
Ia menceritakan, pembinaan anak-anak yang terlantar, menjadi hal yang sangat berkesan baginya.
Ia mengaku miris melihat banyaknya anak-anak yang seharusnya masih mendapatkan perhatian dari orangtuanya.
"Miris perasaan, kenapa ada anak di bawah umur, belum SD, tapi sudah merasakan bagaimana pahit getirnya kehidupan dunia," beber Syamsiah.
Sebagai Penyuluh Agama Islam yang membawahi seluruh kecamatan di kota Makasar, ia banyak melihat kondisi itu di Kota Makassar.
Bukan hanya di Tamalate, tapi hampir di seluruh Kota Makassar.
"Tapi alhamdulillah dengan kegigihan penyuluh kami berjumlah 64 orang fungsional dan 114 non fungsional menjalin hubungan kerjasama yang bagus," katanya.
Baca juga: Tekan Angka Perceraian, Kemenag Sulsel Luncurkan Progam Pusaka Sakinah di KUA
"Sehingga masalah yang terjadi di bawah bisa kita lakukan penyuluhan atau pendampingan ataupun bimbingan terkait dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh seluruh masyarakat yang berada di kota Makasar," tambahnya.
Terkhusus di Kecamatan Tamalate, memang ada beberapa kelurahan membutuhkan penyuluh-penyuluh yang mampu memberikan arahan, bimbingan pendampingan.
"Karena kenapa? salah satu penyebab banyaknya masalah sebenarnya adalah karena kurangnya memahami konsep agama terkhusus bagi orang tua yang mengakibatkan anaknya menjadi masalah," tambahnya.