Mukjam Ramadan
AKIFUNA; I'tikaf Khalifah Ali Diamnya Berhala Nenek Nabi Ibrahim
JANGAN melulu menerjemahkan i'tikaf itu sebagai kata berkonotasi baik. Laiknya belati atau uang, penggunaannya tergantung niat pemakai, momen dan kont
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Edi Sumardi
Sebagai sifat dasar kata yang netral, kata ini bisa dipakai untuk hal positif atau negatif.
Jadi I'tiqaf tak salalu ber-tone baik.
Orang yang dipenjara atau tertahan di satu tempat dalam waktu lama juga memakai bentuk lain "negasi" yang merujuk kebiasaan buruk bagi orang kafir; Ma'kufan (مَعۡكُوفًا);
ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ وَصَدُّوكُمۡ عَنِ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ وَٱلۡهَدۡىَ مَعۡكُوفًا أَن يَبۡلُغَ مَحِلَّهُ
:: Merekalah orang-orang kafir yang menghalang-halangi kamu (masuk) Masjidilharam dan menghambat hewan-hewan kurban sampai ke tempat (penyembelihan)nya. (Alfath;25)
Kata yang persis sama bentuknya (عكفون) namun tanpa diikuti langsung kata masjid diperkenalkan Alquran juga dalam Surah Alanbiya;52 saat mengisahkan "kecerdasan" Nabi Ibrahim yang sengaja menyisakan satu berhala terbesar dengan kapak tergantung di leher, sementara 72 berhala lain dihancurkan.
إِذۡ قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوۡمِهِۦ مَا هَٰذِهِ ٱلتَّمَاثِيلُ ٱلَّتِىٓ أَنتُمۡ لَهَا عَٰكِفُونَ
(Ingatlah), ketika dia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya (Azar pematung dan pedagang berhala) dan kaumnya (di Kota Ur, Kaldea, Mesopotamia Timur, “Patung-patung apakah ini yang kamu tekun menyembahnya?”
Yaa! Berhala-berhala duniawi.
Wallahu a'lam.(*)
Tabaria, 3 Mei 2021