Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Klakson

Kesalehan

KESALEHAN seorang muslim dan muslimah tak diukur seberapa sering ia ke masjid beribadah. Sebab, seorang pencuri pun seringkali ke masjid, setidaknya

Editor: Edi Sumardi
DOK TRIBUN TIMUR
Abdul Karim 

Di sebuah daerah yang kala itu sedang ramai dikunjuni para pencari nafkah--termasuk rekan saya.

Ia berkisah, di tanah rantau itu ia berjumpa dengan seorang pelacur berpengalaman.

Sang pelacur adalah korban perselingkuhan dari sang suami.

Ia frustrasi, saat tahu suaminya selingkuh.

Melacurkan dirilah ia.

Hingga saat itu, menurut rekan saya, sang pelacur seringkali melayani tamu sebanyak lebih 10 orang sehari-semalam.

Suatu hari, rekan saya berbincang santai dengannya.

Iseng-iseng, rekan saya bertanya bagaimana caranya sang pelacur ini membersihkan kemaluannya usai melayani tamu-tamunya.

"Saya selalu bertaharah atau istinja setiap usai melayani hidung belang atau setiap selesai buang hajat", katanya.

Ia begitu pandai berintinja.

Kita pantas malu dengan pelacur itu, sebab barangkali sebagian di antara kita masih tak tahu tata cara istinja' walau tiap saat kita merasa diri saleh.

Di sinilah masalahnya, keselehan kadang kala membuat orang jumawa seolah tiada dosa.(*)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved