Politani Pangkep
Program DPTM Politani Pangkep Kembangkan Mesin Penetas Telur dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Program Produk Teknologi untuk Masyarakat Politani Pangkep kembangkan mesin penetas telur ayam kampung dengan pembangkit listrik tenaga surya
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Arif Fuddin Usman
TRIBUN-TIMUR.COM, PANGKEP - Tim Politeknik Pertanian Negeri Pangkep (PPNP) atau Politani Pangkep mengembangkan Teknologi Mesin Penetas Telur dengan Sistem otomatis.
Pengembangan yang dilakukan Tim Politani Pangkep tersebut tergabung dalam Program Diseminasi Produk Teknologi untuk Masyarakat (DPTM) tahun 2020 adalah dengan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca juga: Perkuat Daya Saing Lulusan, Jurusan Agribisnis Politani Pangkep Gelar Workshop Kurikulum Dual System
Baca juga: Tim Dosen Politani Pangkep Lakukan Program Pengembangan Desa Mitra ke Kelompok Tani Nilam di Barru
Program DPTM Politani Pangkep ini didanai Direktorat Riset dan Pengabdian pada Masyarakat (DRPM) Kemenristek/BRIN yang dilaksanakan di UKM Peternakan Ayam Kampung.
"Jadi kami kembangkan Teknologi Mesin Penetas Telur dengan Sistem otomatis dengan sistem tenaga listrik memakai tenaga surya atau dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)," kata ketua pelaksana Ilyas.
Lebih jauh, Ilyas mengungkapkan bahwa pada langkah awal, mitra diberi mesin penetas telur dan tenologi PLTS.

"Selain itu, mitra dari UKM peternakan ayam kampung diberikan pelatihaan pemanfaatan teknologi tersebut dan selanjutanya dilakukan pendampingan," jelas Ilyas.
Mitra yang bekerjasama dalam kegiatan Desiminasi Teknologi ke masyarakat ini adalah UKM Panaungi peternak indukan dan produksi bibit anak Ayam Kampung Super.
Mitra dalam produksi bibit Ayam masih menggunakan mesin penetas sederhana dan belum secara otomatis.
Baca juga: Perkuat Daya Saing Lulusan, Jurusan Agribisnis Politani Pangkep Lakukan Sertifikasi Kompetensi
Baca juga: Tim PPUD Politani Pangkep Produksi Abon Ikan Patin & Ikan Lele untuk Pengunjung Wisata Pucak Maros
Sehingga produksi dari UKM tersebut masih terbatas dari segi kapasitas produksi, efektif dan efissien proses produksi.
"Salah satu tidak efisien dari mesin yang digunakan adalah dengan masih menggunakan listrik PLN sebagai tenaga listrik yang mana sekitar 70 % biaya produksi berasal dari biaya listrik," jelas Ilyas.
Secara umum permasalahan mitra selama ini, kata Ilyas, adalah mitra belum mampu memproduksi bibit ayam sesuai kebutuhan permintaan pasar dari peternak.

"Dimana kebutuhaan peternak setiap bulanya adalah sekitar 20.000 ekor bibit ayam kampung super untuk daerah Makassar dan Maros saja," tambah Ummul Masir, anggota tim.
Tujuan dari kegiatan program Diseminasi Produk Teknologi Ke Masayarakat ini adalah mengembangkan bisnis UKM.
"Lalu memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi mitra agar produk bibit ayam kampung super dapat dikembangkan," jelas Ummul.
Baca juga: Tim PPUPIK Politani Pangkep Kembangkan Pupuk Organik Berbahan Dasar Ampas Tebu dan Blotong
Baca juga: Webinar Politani Pangkep, Dr Mauli Kasmi Bagi Tips Usaha Bidang Agribisnis Perikanan di Masa Pandemi
Terutama menjadi produk unggulan daerah yang terstandarisasi dan dapat dipasarkan secara nasional.