Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Politani Pangkep

Tim Dosen Politani Pangkep Lakukan Program Pengembangan Desa Mitra ke Kelompok Tani Nilam di Barru

tim dosen PPDM Politani Pangkep bekerjasama pemerintah desa dan kelompok tani nilam dengan melatih masyarakat untuk mengembangkan budidaya nilam

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Arif Fuddin Usman
tim ppdm politani
Tim dosen dari P3M Politani Pangkep melaksanakan Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) di Desa Harapan Kecamatan Liliriaja, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Oktober 2020 lalu. Tim PPDM Politani membantu kelompok tani nilam di Desa Harapan. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Tim dosen Politeknik Pertanian Negeri Pangkep atau Politani Pangkep melaksanakan Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) di Desa Harapan Kecamatan Liliriaja, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Oktober 2020 lalu.

Pada program ini, tim dosen PPDM Politani Pangkep bekerjasama dengan pemerintah desa dan kelompok tani nilam dengan melatih masyarakat untuk mengembangkan budidaya nilam dan penyulingan minyak nilam.

Baca juga: Tekad Wujudkan Kampus Merdeka, Dr Mauli Kasmi Daftar Calon Direktur Politani Pangkep 2021-2025

Baca juga: Perkuat Daya Saing Lulusan, Jurusan Agribisnis Politani Pangkep Lakukan Sertifikasi Kompetensi

Dikutip dari wikipedia, Nilam atau bernama latin Pogostemon cablin Benth adalah suatu semak tropis penghasil sejenis minyak atsiri yang dinamakan sama minyak nilam.

Tanaman Nilam ini umum dimanfaatkan bagian daunnya untuk diekstraksi minyaknya, dan diolah menjadi parfum, bahan dupa, minyak atsiri, antiserangga, dan digunakan pada industri kosmetik.

Nah, pada program PPDM untuk budidaya Nilam tersebut, Ilham Ahmad sebagai ketua pelaksana, mengungkapkan bahwa pada langka awal masyarakat diberi pengetahuan bagaimana membibit nilam yang baik.

Tim dosen dari Pusat Penelitian dan Pengbdian Kepada Masyarakat Politani Pangkep melakukan penyemaian bibit nilam pada PPDM dengan kelompok tani di Desa Harapan Kecamatan Liliriaja, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Oktober 2020 lalu.
Tim dosen dari Pusat Penelitian dan Pengbdian Kepada Masyarakat Politani Pangkep melakukan penyemaian bibit nilam pada PPDM dengan kelompok tani di Desa Harapan Kecamatan Liliriaja, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Oktober 2020 lalu. (dok ppdm politani pangkep)

"Adapun bibit nilam tersebut didatangkan dari Aceh dan dilatih oleh teknisi dari Politani Pangkep bidang budidaya perkebunan," kata lham Ahmad.

Sekitar 3.000 bibit nilam yang disemaikan baik di desa harapan maupun di kampus Politani Pangkep.

Bibit-bibit tersebut nantinya akan ditanam pada lahan yang dimiliki kelompok tani sebagai mitra dari program PPDM dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Kemenristekdikti. 

Baca juga: 58 Lulusan Agribisnis Politani Pangkep Ikut Proses Yudisium Virtual, Pesan Ketua Jurusan Mauli Kasmi

Baca juga: Tim PPUD Politani Pangkep Produksi Abon Ikan Patin & Ikan Lele untuk Pengunjung Wisata Pucak Maros

"Tahap selanjutnya bersama pemerintah desa mendirikan unit penyulingan minyak nilam untuk mengolah hasil budidaya nilam tersebut," jelas Ilham Ahmad. 

Saat ini proses produksi dari penyulingan minyak nilam menjadi minyak nilam di Desa Harapan Kabupaten Barru masih menggunakan alat sederhana.

Ilham Ahmad, dosen Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Program Studi Agroindustri itu menambahkan jika proses produksi yang selama ini dilakukan masih belum higenis.

Tim dosen dari Pusat Penelitian dan Pengbdian Kepada Masyarakat Politani Pangkep melaksanakan Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) di Desa Harapan Kecamatan Liliriaja, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Oktober 2020 lalu.
Tim dosen dari Pusat Penelitian dan Pengbdian Kepada Masyarakat Politani Pangkep melaksanakan Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) di Desa Harapan Kecamatan Liliriaja, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Oktober 2020 lalu. (tim ppdm politani)

"Sehingga produksi dari masyarakat masih terbatas dari segi kapasitas produksi, untuk kualitas minyak nilam, efektifitas, dan efissien belum diperhatikan saat proses produksi," kata Ilham Ahmad. 

Tak hanya itu, permasalahan mitra selama ini adalah belum mampu memproduksi minyak nilam sesuai kualitas ekspor atau permintaan pasar.

"Karena UKM masih mempergunakan mesin penyulingan yang sangat sederhana yang terbuat dari drum bekas," jelasnya.

Baca juga: Tim PPUPIK Politani Pangkep Kembangkan Pupuk Organik Berbahan Dasar Ampas Tebu dan Blotong

Baca juga: Webinar Politani Pangkep, Dr Mauli Kasmi Bagi Tips Usaha Bidang Agribisnis Perikanan di Masa Pandemi

"Dan sistem kondensasi yang dibuat dari penyulingan membuat rendemen minyak nilam yang dihasilkan sangat rendah. Tidak mencapai 1% dari bahan baku," lanjutnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved