DPRD Sulsel
Nurdin Abdullah: Kita Sudah Satu Nafas dengan DPRD, APBD Sulsel 2021 Diketok Siang Bolong
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sulsel ditetapkan lebih awal. Dalam 12 tahun terakhir, inilah pengesahan APBD Sulsel tercepat.
"Kami tidak singgung ke situ, tidak pernah dibahas. Pak Gub kan mau kaji lebih lanjut dulu," kata Hengky kepada Tribun Timur, Jumat (27/11/2020).
Hengky mengatakan ini bukan kali pertama Stadion Barombong tidak diberi alokasi anggaran oleh Pemprov Sulsel.
Pada ABPD 2020 lalu, kata Hengky, Pemprov Sulsel juga tidak mengalokasikan angggaran untuk proyek stadion peninggalan pemerintahan Syahrul Yasin Limpo ini.
Baca juga: Wacana Pilgub Sulsel 2022, Ulla Siap, Nasdem Usung Kader, Nurdin Halid Mantap Lawan Nurdin Abdullah
"2020 tidak ada penganggarannya. Kita minta Pak Gub tidak memangkrakkan proyek itu," terang Hengky.
Legislator itu ini mengingatkan bahwa proyek Stadion Barombong yang mangkrak telah menelan anggaran uang rakyat yang tidak sedikit.
Ia menyayangkan jika proyek Stadion Barombong itu jika dibiarkan mangkrak.
"Kita selalu sampaikan jangan sampai mangkrak karena sudah banyak uang masuk ke situ. Kita harap bisa diselesaikan," katanya.
"Seperti itu harapan Komisi D. Terlepas Stadion Mattoanging mau diperbagus," tandasnya.
Masjid Kubah
Baca juga: Politisi PDIP Rudy Pieter Goni Tinjau Masjid 99 Kubah Makassar, Mulai Dipakai di Ramadan Tahun 2021
Sedangkan Masjid 99 Kubah juga harus diselesaikan yang merupakan sarana beribadah bagi masyarakat. Diharapkan selesai tahun 2021.
"Tahun 2021 kita berharap merampungkan. Karena kita juga sudah mendapatkan hasil audit BPKP, kita juga sudah melakukan MC-0," imbuhnya.
MC-0 atau mutual check nol merupakan kegiatan survei kondisi awal semua item pekerjaan di lapangan secara detail selama periode pekerjaan berlangsung yang dilakukan oleh surveyor.
"Kami berharap bulan Ramadan akan datang, masjid 99 kubah ini bisa kita manfaatkan, Insyaallah," jelas NA.
Syahar Akhirnya Kembali Lagi ke DPRD
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Sulsel Syaharuddin Alrif: Mana CSR Perusahaan? Warga Sulsel Butuh Bantuan
Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari menyampaikan ucapan selamat khusus kepada Wakil Ketua DPRD Sulsel Syaharuddin Alrif.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah (NA), juga menyampaikan ucapan terima kasih khusus kepada Syaharuddin.
Usai memimpin Rapat Paripurna Penetapan Keputusan DPRD Sulsel Tentang Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propem Perda) Tahun 2021 dan Persetujuan Bersama Gubernur dan DPRD Terhadap Ranperda Tentang APBD Tahun 2021 di Kantor DPRD Sulsel, Jumat (27/11/2020), Ina memeluk Syahar, sapaan Syaharuddin.
Ina, yang baru saja di-SK-kan sebagai Bendahara DPD I Partai Golkar Sulsel menyelamati Syahar, yang juga Sekretaris DPW Partai Nasdem Sulsel.
Ina menyebut Syahar telah kembali ke jalan yang benar.

“Kita ucapkan selamat kepada wakil ketua Pak Syaharuddin Alrif karena sudah kembali ke jalan yang benar,” kata Ina sesaat menutup sidang paripurna.
Syahar menanggapi santai pernyataan Ina. Ia menilai apa yang diucapkan koleganya itu hal biasa.
“Itu artinya kita di DRPD Sulsel ini disegani,” ujar Syahar.
Penelusuran Tribun, rapat siang kemarin itulah pertama kali dihadiri Syahar dalam tujuh bulan terakhir. Selama pandemi Corona, Syahar lebih banyak bergelut sebagai petani. Dia mengaku kembali ke habitat masa lalunya, petani.
Makanya, kehadirannya di DPRD Sulsel, kembali, disambut khusus karena kembali lagi ke habitatnya sebagai legislator, wakil rakyat.
Sumber Tribun di DPRD Sulsel, mengungkapkan, Syahar sudah sering diperbincangkan.
Baik di kantor DPRD Sulsel maupun dalam ruang sidang.
Bahkan pernah Ketua Komisi A DPRD Sulsel Selle KS Dalle mempertanyakan dalam sidang komitmen legislator yang sudah berjanji dalam kampanye untuk selalu hadir memperjuangkan kepentingan rakyat di gedung parlemen.
Dalam tujuh bulan terakhir, Syahar lebih banyak “memperjuangkan” kepentingan rakyat sebagai petani.
Syahar mengembangkan tanaman porang di kampung halamannya, Desa Tellumae, Kabupaten Sidrap.
Tak kurang lahan seluas 50 hektare dijadikan sebagai lahan tanaman pangan porang.
Dari lahan sebesar tersebut, bisa menghasilkan 100 ton porang dalam sekali panen.(*)