Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pimpin Tabligh Akbar di Unhas, Menag Nasaruddin Umar: Iman dan Ilmu Harus Seimbang

Prof Nasaruddin Umar mengingatkan mahasiswa Unhas tidak cukup hanya menempuh kurikulum formal di bangku perkuliahan.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Alfian
Istimewa/Unhas
TABLIGH AKBAR - Menteri Agama Republik Indonesia Prof Dr KH. Nasaruddin Umar mengisi tabligh akbar di GOR JK Arenatorium, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Sabtu (13/9/2025). Prof Nasaruddin Umar meminta mahasiswa menyeimbangkan antara ilmu dan Iman 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tabligh Akbar dan do'a bersama untuk Indonesia damai diinisiasi Universitas Hasanuddin (Unhas) dalam rangkaian Dies Natalis ke-69.

Menteri Agama Republik Indonesia Prof Dr KH. Nasaruddin Umar mengisi tabligh akbar di GOR JK Arenatorium, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Sabtu (13/9/2025).

Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar. menyampaikan tausiah tentang pentingnya sinergi ilmu pengetahuan dengan iman. Menurutnya, pendidikan Islam sejati harus menghasilkan generasi yang cerdas intelektual sekaligus cerdas spiritual.

Prof Nasaruddin Umar mengingatkan mahasiswa Unhas tidak cukup hanya menempuh kurikulum formal di bangku perkuliahan.

Namun harus tetap mengembangkan talenta spesifik di luar ruang kelas. 

Dirinya mencontohkan peradaban Islam masa lalu yang melahirkan “Baitul Hikmah", sebuah pusat ilmu yang melahirkan para penemu besar.

Prof. Nasaruddin mengutip sejarah para nabi memberikan penghargaan kepada pengetahuan. 

Baca juga: Maulid Akbar Tarekat Khalwatiyah Samman di Patene Maros Dihadiri Menag Nasaruddin Umar

Respon seorang nabi menghadiahkan para penemu, katanya, menunjukkan bahwa ilmu adalah bagian dari jalan ibadah.

“Rahasia kesuksesan dunia Islam adalah bersahabat dengan alam. Para ilmuwan Islam tidak melihat alam sebagai obyek untuk dieksploitasi, tetapi sebagai partisipan dalam perjalanan ilmu,” jelas Prof Nasaruddin.

Prof Nasaruddin Umar menegaskan perguruan tinggi seperti Unhas harus terus mengembangkan semangat integrasi ilmu pengetahuan dan agama.

Melalui peran itu, Indonesia dinilai dapat melahirkan generasi berdaya saing global.

Disisi lain tetap berpijak pada iman dan moralitas yang kokoh.

Sementara itu Prof Jamaluddin Jompa  memandang penting penyatuan ayat kauniah dan kauliyah. 

Pendidikan tinggi, katanya, bukan hanya mendorong pengembangan akademik.

Namun harus melahirkan insan cendekia dengan kecerdasan spiritual yang seimbang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved