Sosok David Makes Penguasa Lahan di Pulau Komodo, Orang Kementerian Tahu Dia, Kakaknya Terkenal
Proyek besar ini dikerjakan dibawah Kementerian PUPR dan menggunakan jasa perusahaan PT Segara Komodo Lestari (SKL).
TRIBUN-TIMUR.COM - Media sosial kini sedang diramaikan dengan foto seekor komodo menghadang mobil truk pengangkut material di kawasan pembangunan kawasan wisata di Taman Nasional Komodo (TNK), di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Rupanya di kawasan wisata yang sudah masuk dalam warisan dunia dari UNESCO itu hendak dibangun destinasi wisata semacam geopark bertajuk "Jurassic Park"
Banyak reaksi penolakan bermunculan setelah foto tersebut viral.
Baca juga: Ini Produk Prancis Ramai Seruan Diboikot Imbas Penghinaan Nabi Muhammad, Banyak Dijual di Indonesia
Sebab ditakutkan proyek geopark itu justru mengganggu habitat Komodo yang sudah ada didalamnya.
Proyek di Taman Nasional Komodo memang kini telah dimasukkan ke Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dan Pulau Rinca merupakan bagian dari pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Labuan Bajo.
Baca juga: Segera Berlaku, Mulai Januari 2021 Gaji PNS, TNI Polri & Karyawan Swasta Dipotong 2,5% Buat Tapera
Pulau ini bakal disulap menjadi destinasi wisata premium dengan pendekatan konsep geopark atau wilayah terpadu yang mengedepankan perlindungan dan penggunaan warisan geologi dengan cara yang berkelanjutan.
Lalu siapa perusahaan yang diberi kesempatan mengelola proyek tersebut?
Proyek besar ini dikerjakan dibawah Kementerian PUPR dan menggunakan jasa perusahaan PT Segara Komodo Lestari (SKL).
Siapa pemilik dari PT SKL?
Dari penelusuran Tribun Timur, PT SKL dimiliki oleh David Makes
Dia adalah seorang pengusaha asal Jakarta.
David juga pemilik PT Komodo Wildlife Ecotuorism (KWE). Yang sebelumnya anak Setya Novanto , Rheza Herwindo pernah menjabat sebagai Komisaris Utama.
Baca juga: Fakta-fakta Ari Wibowo WNI Ditangkap Jual KTP Palsu di Jepang, Berkomplot dengan Warga China
Dua perusahaan ini menjadi pihak yang dikontrak untuk pengembangan wisata dalam kawasan Taman Nasional Komodo.
Dikutip dari sejumlah sumber, PT SKL menguasai sekitar 22,10 hektar di Pulau Rinca.
