Ini Produk Prancis Ramai Seruan Diboikot Imbas Penghinaan Nabi Muhammad, Banyak Dijual di Indonesia
Imbasnya seruan boikot semua produk asal Prancis ramai terjadi di seluruh dunia, khususnya negara di kawasan Timur Tengah dan Asia
TRIBUN-TIMUR.COM - Pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang membela pembuat karikatur penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW di Prancis, memicu kemarahan umat muslim di dunia.
Apalagi setelah Macron menampilkan karikatur tersebut di gedung balai kota MontPellier dan Toulouse sebagai bentuk penghormatannya kepada Samuel Paty pria yang dipenggal karena menampilkan karikatur kepada muri-muridnya.
Imbasnya seruan boikot semua produk asal Prancis ramai terjadi di seluruh dunia, khususnya negara di kawasan Timur Tengah dan Asia, yang berpenduduk mayoritas Muslim
Yang rupanya juga banyak dijual di tanah air Indonesia.
Baca juga: Siapa David Makes? Mau Bangun Geopark Jurassic Park di Taman Nasional Komodo, Sempat Viral Kemarin
Diprakarsai Turki, seruan memboikot produk-produk asal Prancis mengilhami negara-negara Islam berpartisipasi dalam boikot tersebut.
Prancis telah mengimbau pemerintah asing untuk membasmi seruan dengan apa yang disebutnya sebagai "minoritas radikal" untuk memboikot produk Prancis setelah dukungan publik Macron terhadap karikatur Nabi Muhammad SAW.
Seruan itu muncul ketika kemarahan meningkat di seluruh dunia Islam atas pernyataan Macron sebagai penghormatan nasional kepada guru sekolah menengah yang terbunuh, Samuel Paty, minggu lalu.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, menyerukan pada hari Senin untuk boikot total produk Prancis di Turki, dikutip The Guardian, Senin (26/10/2020).
Paty (47) terbunuh setelah dia menunjukkan gambar nabi di kelasnya selama debat tentang kebebasan berbicara.
Macron berjanji Prancis tidak akan melarang penghinaan Nabi Muhammad SAW dalam bentuk karikatur.
Macron berlindung di balik upaya kebebasan berekspresi yang mesti dijaganya di negara sekuler seperti Prancis.
Namun, seperti kebanyakan pemimpin negara di Uni Eropa yang mengagungkan kebebasan berekspresi, namun jangan harap kebebasan berekspresi itu bisa juga dilakukan pada isu holocaust, Yahudi, atau Israel.
Jangankan membuat karikatur penghinaan terhadap isu-isu yang berkaitan dengan anti-Semit, mempertanyakan satu saja di antaranya, akan ditindak tegas.

Sikap mendua dan ambivalen yang nyata dari Macron sehingga memunculkan dugaan Macron juga mengidap Islamofobia
Dalam pernyataan yang tegas, kementerian luar negeri Prancis menuntut seruan boikot produknya dan protes yang terkadang penuh kebencian terhadap negara itu harus diakhiri.
"Seruan ini mendistorsi posisi yang dipertahankan oleh Prancis demi kebebasan hati nurani, kebebasan berekspresi, kebebasan beragama, dan penolakan setiap panggilan untuk kebencian," bunyi pernyataan itu.