Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bukti kedewasaan Jenderal Gatot Nurmantyo, Tak Kecewa Meski Ditolak Kepolisian Jenguk Petinggi KAMI

Bukti kedewasaan Jenderal Gatot, Tidak Kecewa Meski 2 Kali Ditolak Kepolisian saat Hendak Jenguk Petinggi KAMI

Editor: Ilham Arsyam
tribunnews
Jenderal Gatot Nurmantyo Tak Kecewa Meski 2 Kali Ditolak Kepolisian Jenguk Petinggi KAMI 

"Acaranya pengukuhan dan sambutan, sambutan Pak Gatot saja tidak sampai selesai," ujar Agus.

Pihaknya justru mempertanyakan aksi massa di depan rumah Jabal Nur yang meminta acara KAMI dibubarkan.

Agus Maksum menambahkan, sebenarnya pihaknya sudah mengajukan izin beberapa waktu lalu. Izin peminjaman juga sudah keluar.

"Namun, malam kami mendadak mendapat pembatalan," kata dia.

Agus menuturkan, meski dibatalkan pihaknya sebenarnya tetap ingin menggelar acara di Gedung Juang 45 meskipun tidak di dalam gedung.

Apalagi, para pembicaranya sudah hadir. Di antaranya ada Gatot Nurmantyo dan lainnya. Namun, lantaran kondisi yang tidak kondusif membuat mereka batal menggelar acara tersebut.

Acara ramah tamah kemudian berlangsung di kawasan Jalan Jambangan. Namun, di sana juga mendapat demo massa yang menolak mereka.

"Itu acara di dalam gedung, menggunakan protokol Covid-19, damai dan tidak menimbulkan persoalan apapun, misalnya kekacauan sosial atau apapun. Lalu yang muncul justru ada massa yang mendemo kami," ujar Agus.

Komentari Aktivis Sebagai Pejuang

Sebelumnya, Gatot Nurmantyo kuga angkat bicara terkait penangkapan sejumlah aktivis dari Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Gatot yang juga sebagai Presidium KAMI itu mengatakan pihaknya meminta kepada publik untuk tidak mengkasihani para tokoh dan aktivis KAMI yang ditangkap oleh polisi.

Selain itu, kata Gatot, publik juga tidak perlu meributkan ihwal penangkapan sejumlah aktivis tersebut yang hingga kini masih ditahan di Bareskrim Polri.

Sebaliknya, Gatot justru malah mengajak publik untuk tetap bersyukur atas kejadian tersebut. Para aktivis KAMI yang ditangkap itu, kata Gatot, merupakan pejuang, bukan karbitan.

"Jangan ributkan teman kita yang lagi ditahan di Bareskrim. Mereka semua pejuang bukan karbitan," kata Gatot di Jakarta pada Rabu (14/10/2020).

Gatot menerangkan pembentukan gerakan KAMI di Indonesia memang berisiko tinggi. Termasuk ketika nantinya ada kemungkinan para anggota KAMI bisa ditangkap.

Penangkapan itu pun pada akhirnya terjadi. Namun demikian, Gatot menegaskan, semua risiko tersebut akan diambilnya demi memperbaiki kekacauan negeri ini.

Menurut dia, para aktivis yang tergabung dalam KAMI sudah memahami risiko tersebut. Itu sebabnya mereka siap untuk melanjutkan perjuangan.

"Kami sudah menghitung segala risiko sampai risiko terberat. Kami sudah siap lahir batin," ujar Gatot.

"Maka tidak perlu diributkan, apalagi dikasihani. Justru ada berkah dan kami mengucap syukur alhamdulillah."

Gatot meyakini para aktivis KAMI sudah memiliki mental kuat dan siap menerima konsekuensi apapun.

Bahkan, kata dia, para aktivis KAMI yang ditangkap akan tetap tersenyum ceria, meski berada di balik jeruji tahanan.

"Kalau ragu atas pernyataan kami, silakan jenguk dan lihat pasti disambut dengan senyum ceria," ujar Gatot.

"Jadi itulah insan KAMI. Semakin ditekan semakin bangkit. Lanjutkan perjuangan saudaraku."

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Dua Kali Gatot Nurmantyo Tak Dianggap Pihak Kepolisian, Gatot Tak Kecewa, Malah Bilang Terimakasih, 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved