Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Somalia

Tak Tahan Menunggu, 2 Warga Somalia Ini Putuskan Pulang Kampung, Mengungsi Akibat Perang Lawan ISIS

Kedua pengungsi yang memilih Pulkam ke Somalia tersebut, laki-laki bernama Ahmed Ali Sharef ( 22) dan perempuan bernama Ugbad Ahmed (22)

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Arif Fuddin Usman
dok rudenim makassar
Dua orang pengungsi asal Somalia masing-masing Ahmed Ali Sharef, Lk (22) dan Ugbad Ahmed, Pr (22) memutuskan kembali pulang ke negaranya, Rabu (23/9/2020). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rindu kampung halaman menjadi alasan dua orang pengungsi asal Somalia memutuskan kembali pulang ke negaranya atau Pulkam, Rabu (23/9/2020).

Kedua pengungsi masing-masing laki-laki bernama Ahmed Ali Sharef ( 22) dan perempuan bernama Ugbad Ahmed (22) .

 Daftar 9 Pemain Akademi PSM Gabung Jelang Liga 1 2020, Ikuti Jejak Asnawi, M Arfan, hingga Rizky Eka

 Dikenal Serangan Tet, Sejarah Viet Cong Gempur AS di 13 Kota Serentak, Vietnam Tekuk Amerika Serikat

Dikutip dari rilis Rudenim Makassar, mereka dipulangkan secara sukarela (Assisted Voluntary Return/AVR) ke negara asalnya Somalia.

Ahmed dan Ugbad pulang dikawal tiga orang petugas Rudenim (Rumah Detensi Imigrasi) Makassar dan satu orang petugas Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan.

Keduanya memutuskan pulang ke negaranya secara sukarela karena rindu kampung halaman setelah menunggu di Indonesia selama enam dan tujuh tahun.

Dua orang pengungsi asal Somalia masing-masing Ahmed Ali Sharef, Lk (22) dan Ugbad Ahmed, Pr (22) memutuskan kembali pulang ke negaranya, Rabu (23/9/2020).
Dua orang pengungsi asal Somalia masing-masing Ahmed Ali Sharef, Lk (22) dan Ugbad Ahmed, Pr (22) memutuskan kembali pulang ke negaranya, Rabu (23/9/2020). (dok rudenim makassar)

Ahmed dan Ugbad terpaksa mengungsi karena kerusuhan akibat perang melawan ISIS yang terjadi di negaranya.

Saat ditanyakan alasan memilih pulang, Uqbad menjawab bahwa saat ini kondisi di negaranya sudah berangsur membaik dan aman.

Karena itu, ia memutuskan pulang disamping juga karena rindu akan keluarga, ia juga mendapat kabar kalau ibunya sementara sakit di sana.

 Ingat Yasser Arafat, Tokoh Palestina yang Pernah Pukul Mundur Israel, Begini Kisah Perjuangannya?

 5 Daftar Makanan Wajib Dihindari Para Wanita, Saat Usia 40 Tahun Lebih, Soda hingga Kentang Goreng

Berangkat dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, kedua pengungsi tersebut menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.

Mereka menggunakan Pesawat Garuda Indonesia dengan kode penerbangan GA0641 pada Rabu (22/9/2020) pukul 10.45 Wita.

Selanjutnya dengan menggunakan pesawat Qatar Airways pada hari yang sama pukul 18.25 WIB menuju Doha Hamad International Qatar.

Dua orang pengungsi asal Somalia masing-masing Ahmed Ali Sharef, Lk (22) dan Ugbad Ahmed, Pr (22) memutuskan kembali pulang ke negaranya, Rabu (23/9/2020).
Dua orang pengungsi asal Somalia masing-masing Ahmed Ali Sharef, Lk (22) dan Ugbad Ahmed, Pr (22) memutuskan kembali pulang ke negaranya, Rabu (23/9/2020). (dok rudenim makassar)

Dan kemudian dilanjutkan ke Mogadishu Aden Adde International Airport, Somalia pada pukul 03.40 waktu setempat.

"AVR atau pemulangan secara sukarela adalah salah satu solusi untuk mengurangi jumlah pengungsi di Indonesia," kata Kepala Divisi Keimigrasian, Dodi Karnida.

"Namun saat pengungsi mengajukan AVR tentunya juga tidak serta merta dikabulkan,

"Pasti dilakukan verifikasi dulu apakah negaranya sudah aman atau belum," jelas Dodi Karnida.

Jumlah AVR Meningkat

Kemudian Dodi menambahkan trending AVR pada pengungsi warga asing di tahun ini jumlahnya meningkat.

Berdasarkan data Rudenim Makassar tahun 2019 hanya 8 orang pengungsi yang melakukan AVR.

 Gadis 22 Tahun ini Shock, Tak Sengaja Rekam Pria Buka Celana & Pamer Alat Vital, Video Viral di FB

 Rezeki Nomplok, Pemuda Ini Kaya Mendadak, Temukan Uang Jutaan Rupiah di Saku Jas Bekas yang Dibeli

Sementara sejak Januari 2020 sampai saat ini sudah 11 pengungsi yang memilih untuk pulang secara sukarela.

Trending jumlah AVR tersebut, menurut Dodi, meningkat disebabkan oleh beberapa alasan.

Antara lain rata-rata pengungsi di Kota Makassar sudah bermukim selama 5 sampai 9 tahun.

Dua orang pengungsi asal Somalia masing-masing Ahmed Ali Sharef, Lk (22) dan Ugbad Ahmed, Pr (22) memutuskan kembali pulang ke negaranya, Rabu (23/9/2020).
Dua orang pengungsi asal Somalia masing-masing Ahmed Ali Sharef, Lk (22) dan Ugbad Ahmed, Pr (22) memutuskan kembali pulang ke negaranya, Rabu (23/9/2020). (dok rudenim makassar)

Lalu terbatasnya aktivitas yang mereka dapat lakukan dikarenakan mereka bukan Warga Negara Indonesia.

Komunikasi yang intens dengan keluarga di negaranya membuat pengungsi merasakan "homesick" atau rindu pulang kampung atau Pulkam.

"Beberapa faktor tersebutlah yang membuat AVR menjadi preferensi yang relatif lebih mudah dibandingkan menunggu ketidakjelasan resettlement" jelas Dodi.

 Kondisi Ekonomi Timor Leste Makin Terpuruk, Data Bank Dunia pada April 2020 Pecahkan Rekor Sumbangan

 5 Senjata Buatan Uni Soviet, Negaranya Tak Ada Tapi Masih Laris, dari AK-47 hingga Roket Katyusha

Tak dipungkiri Ahmed dan Ugbad adalah potret pengungsi yang tak dapat menuntaskan mimpinya menuju negara ketiga guna pemukiman kembali.

Mereka terpaksa 'bangun' karena tak adanya kejelasan penempatan ke negara ketia.

Ditambah lagi rasa rindu kepada sanak keluarga di negaranya yang tak sanggup mereka tahan. 

Terakhir Warga Papua Nugini

Rumah Detensi Imigrasi / Rudenim Makassar memindahkan seorang warga Papua Nugini (PNG) ke Rudenim Jayapura.

Proses pemindahan seorang Deteni atau warga asing yang dititip sementara di Rudenim Makassar tersebut dilakukan Rabu (19/8/2020).

 52 Pegawai Rudenim Makassar Dites Urine oleh BNN Sulsel, Ternyata Bagian dari P4GN, Kegiatan Apakah?

 Bakal Dideportasi, 3 WNA China Dijemput dari Rudenim Makassar ke Kantor Imigrasi, Begini Prosesnya?

Kepala Rudenim Makassar Togol Situmorang dalam rilis ke tribun-timur.com, warga Papua Nugini yang dipindahkan tersebut lelaki bernama Brian Saban (32 tahun).

"Setelah lima bulan di Rudenim Makassar, akhirnya Brian Saban dipindahkan ke Rudenim Jayapura," kata Togol Situmorang.

"Sengaja kami pindahkan ke Rudenim Jayapura untuk memudahkan Deteni tersebut dideportasi," jelas Togol Situmorang.

Kepala Rumah Detensi Imigrasi Makassar atau Rudenim Makassar Togol Situmorang
Kepala Rumah Detensi Imigrasi Makassar atau Rudenim Makassar Togol Situmorang (dok rudenim makassar)

Lebih lanjut, jelas Togol Situmorang, dengan berada di Rudenim Jayapura, Deteni tersebut lebih dekat dari negaranya.

"Berdasarkan informasi dari Kedutaan Papua Nugini, sedang diberlakukan sistem buka tutup perbatasan.

"Hal itu dilakukan sebagai salah satu tindakan pencegahan penyebaran Covid-19," ujar Togol Situmorang.

Kasus Narkotika

Brian Saban sebelum bebas merupakan pelaku tindak pidana pasal 111 ayat (1) Undang Undang Narkotika.

 Diawasi Rudenim Makassar, 7 Pengungsi Afganistan, Pakistan, Myanmar Pindah Akomodasi, Ini Alasannya?

 Warga Negara Asing di Rudenim Makassar Bisa Lending, Jangan Salah Dulu, Maksudnya Lepas Rindu Daring

Sebelumnya, Pengadilan Negeri Jayapura memvonisnya enam tahun penjara untuk Brian Saban.

Warga Papua Nugini itu, dua tahun terakhir menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Narkotika Sungguminasa.

"Saya menyesal, karena narkoba saya menyia-nyiakan waktu di penjara. Apalagi saya ada anak di PNG," ucap Brian dengan mata berkaca-kaca.

Deteni asal Papua Nugini Brian Saban saat berada di Bandara Sultan Hasanuddin, Rabu (19/8/2020). Rudenim Makassar memindahkan Brian Saban ke Rudenim Jayapura.
Deteni asal Papua Nugini Brian Saban saat berada di Bandara Sultan Hasanuddin, Rabu (19/8/2020). Rudenim Makassar memindahkan Brian Saban ke Rudenim Jayapura. (dok rudenim makassar)

Menurut Brian, ia tertangkap membawa narkotika saat berada di rumah temannya di Jayapura, Papua.

Awalnya ia bermalam di sana, tak dinyana polisi tiba-tiba datang melakukan penggerebekan.

Dalam penggerebekan tersebut, didapati ganja seberat enam kilo di dalam salah satu kamar.

 4 Warga Asing Terhambat Dideportasi Gegara Covid-19, Tinggal di Rudenim Makassar, Begini Ceritanya?

 Datangi Rudenim, Dodi Karnida Minta Pegawai Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan & Inovatif

"Saya memiliki banyak teman di Jayapura," kata Brian dalam bahasa Indonesia yang lancar.

"Karena saya sering pulang balik untuk beli belanjaan toko kelontong saya di Papua Nugini," tambah Brian.

Beruntung bagi Brian, Papua Nugini tak berlepas tangan dengan warganya tersebut.

Negaranya hadir untuk membantu warganya dengan tetap memantau setiap perkembangan.

Deteni asal Papua Nugini Brian Saban saat berada di pesawat dari Bandara Sultan Hasanuddin ke Bandara Timika, Rabu (19/8/2020). Rudenim Makassar memindahkan Brian Saban ke Rudenim Jayapura.
Deteni asal Papua Nugini Brian Saban saat berada di pesawat dari Bandara Sultan Hasanuddin ke Bandara Timika, Rabu (19/8/2020). Rudenim Makassar memindahkan Brian Saban ke Rudenim Jayapura. (dok rudenim makassar)

Bahkan juga memberi kabar soal buka-tutup gerbang perbatasan Indonesia-Papua Nugini.

Tak hanya itu, untuk ongkos kepulangan Brian dari Makassar ke Jayapura dan balik ke negaranya menjadi tanggungan kedutaan Papua Nugini.

Saat pemindahan, Brian Saban diantar oleh seorang petugas escort (pengawal) dari Rudenim Makassar menuju Timika, Rabu, 19 Agustus 2020.

 Jerinx SID Disindir Gubernur Bali: Jadi Orang Gentle Aja, di Tahanan Takut Ternyata

 Bawa Pulang Uang Rp 4,9 M Usai Merantau 2 Bulan, Suami Malah Diceraikan Istrinya, Ternyata Kerjanya

Brian Saban dengan menggunakan maskapai Batik Air ID 6260 pukul 06.00 Wita.

Selanjutnya pukul 10.40 WIT menuju Jayapura dengan pesawat Batik Air ID 6186 untuk diserahterimakan dengan Rudenim Jayapura.

"Setelah proses serah terima Deteni, maka pendeportasian nanti akan dilakukan oleh Rudenim Jayapura," tambah Togol.

Deteni asal Papua Nugini Brian Saban saat tiba di Bandara Sentani, Jayapura, Papua Rabu (19/8/2020). Rudenim Makassar memindahkan Brian Saban ke Rudenim Jayapura.
Deteni asal Papua Nugini Brian Saban saat tiba di Bandara Sentani, Jayapura, Papua Rabu (19/8/2020). Rudenim Makassar memindahkan Brian Saban ke Rudenim Jayapura. (dok rudenim makassar)

Berdasarkan data dari Rudenim Makassar, pada tahun 2020 ini telah dilakukan pemindahan deteni dan deportasi terhadap enam warga negara asing.

Masing-masing 3 orang China telah dideportasi oleh Kantor Imigrasi Kelas I Makassar.

Lalu satu orang Amerika Serikat telah dipindahkan ke Rudenim Jakarta.

Berikutnya satu orang warga Bulgaria telah dideportasi oleh Rudenim Makassar.

Serta yang terakhir seorang warga Papua Nugini atas nama Brian Saban yang dipindahkan ke Rudenim Jayapura.

Tak hanya itu, Rudenim Makassar juga telah melakukan Resettlement atau pemindahan tempat tinggal.

Untuk tahun 2020, Rudenim Makassar telah melakukan pengawasan Resettlement kepada 37 pengungsi dan tujuh pengungsi yang AVR.

Sementara untuk proses deportasi tidak diberlakukan ke pengungsi, kecuali status final rejected (pemohon suaka yang status pengungsinya ditutup oleh UNHCR).

"Rudenim Makassar selama tahun 2020 ini, baru melakukan proses deportasi ke satu orang Deteni, Warga Negara Bulgaria," jelas Togol Situmorang.

Deteni tak lain warga negara asing atau WNA yang dititip sementara menunggu proses deportasi.  (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved