Bencana Luwu Utara Belum Berakhir, 9 Desa Terendam di Malangke dan Baebunta, Longsor di Sabbang
Wilayah terendam banjir di Kecamatan Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara, semakin meluas, Kamis (3/9/2020).
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Wilayah terendam banjir di Kecamatan Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara, semakin meluas, Kamis (3/9/2020).
Hal itu akibat tingginya curah hujan sejak malam kemarin dan meluapnya Sungai Rongkong.
Camat Malangke Barat Sulpiadi mengatakan, sebelumnya hanya dua desa terendam air di wilayahnya.
Kini air sudah merendam enam desa.
Keenamnya adalah Desa Wara, Limbong Wara, Waelawi, Cenning, Pembuniang, dan Pengkajoang.
"Hari ini wilayah terendam meluas ke enam desa. Kemarin hanya Wara dan Cenning," kata Sulpiadi.
Tak sekadar meluas, debit air juga semakin tinggi.
• Kejamnya Sosok Guru TK Ini, Muridnya Disiksa, Dijambak dan Dipukuli Berulangkali di Sekolah
• Malangke Barat Luwu Utara Jadi Wilayah Peredaran Sabu-sabu
• 3 Balon Bupati Luwu Utara Sudah Pernah Bertarung di Pilkada 2010, Ini Perolehan Suaranya
"Bahkan di Dusun Teppo, Desa Wara, ketinggian air hampir dua meter," ujar Sulpiadi.
Sudah dua bulan banjir merendam ratusan rumah di Kecamatan Malangke Barat.
Banjir yang merendam desa di kecamatan tersebut disebabkan berpindahnya aliran Sungai Rongkong di Dusun Rakki-rakki, Desa Wara pascabanjir bandang beberapa waktu lalu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara Muslim Muchtar menyebutkan, banjir akibat luapan Sungai Rongkong tidak hanya terjadi di Malangke Barat.
Tetapi juga merendam perkampungan warga tiga desa di Kecamatan Baebunta Selatan.
"Desa Bringin Jaya, Lembang-lembang, dan Lawewe," katanya.
• Kenal di Media Sosial, Wanita Ini Kencani Pria Asing, Kisahnya Berujung Tragis Jasad di Dalam Koper
• Ternyata Djoko Tjandra Pinjam Uang Demi Andi Irfan Jaya Politisi Partai Nasdem dan Jaksa Pinangki
• Bergelimang Harta, Pria Ini Ceraikan Istri Sah Pilih 100 Wanita Simpanan, Saat Tua Hidup Menderita
Selain banjir, hujan dengan intensitas tinggi juga menyebabkan longsor di Desa Malimbu, Kecamatan Sabbang.
"Di Kecamatan Tanalili air Sungai Makowong juga meluap dan merendam ratusan rumah," katanya.
Hanya saja, sampai saat ini BPBD belum menerima data jumlah korban akibat kejadian itu.
"Untuk korban jiwa, alhamdulillah belum ada, anggota masih melakukan assessment," terang Muslim.
Desak Normalisasi Hilir Sungai Rongkong
Ketua Lembaga Advokasi Lingkungan dan SDA Tana Luwu Listan CR mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara melakukan normalisasi Sungai Rongkong di bagian hilir.
Desakan disampaikan Listan karena sudah dua bulan wilayah hilir terendam banjir akibat luapan sungai.
"Normalisasi di hilir sangat mendesak dilakukan. Tumpukan kayu yang terbawa arus banjir beberapa waktu lalu dan menutupi badan sungai di Dusun Rakki-rakki harus segera dibersihkan," kata Listan, Kamis (3/9).
Apalagi debit air Sungai Rongkong, sewaktu-waktu bisa meluap akibat curah hujan tinggi.
"Tumpukan kayu yang hanyut dari hulu saat banjir beberapa waktu lalu menghambat kelancaran aliran sungai. Bisa berpotensi terjadinya perubahan aliran sungai dan memungkinkan bisa meluluhlantakkan permukiman warga," tutur Listan.(*)