Lailatul Qadar
Kapan Terjadinya Lailatul Qadar? Berikut Ciri-Ciri atau Tanda Lailatul Qadar, Keutamaan & Dalilnya
Berikut keutamaan Lailatul Qadar, ciri-ciri atau tanda Lailatul Qadar Lailatul Qadar, dan cara mendapatkan Lailatul Qadar
Penulis: Sakinah Sudin | Editor: Sakinah Sudin
Ibnu Jarir mengatakan, “Dahulu, para sahabat menganjurkan untuk mandi setiap malam pada sepuluh malam terakhir.”
Tanda-tanda Lailatul Qadar atau ciri-ciri Lailatul Qadar
Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma; bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang lailatul qadar, “Dia adalah malam yang indah, sejuk, tidak panas, tidak dingin, di pagi harinya matahari terbit dengan cahaya merah yang tidak terang.” (H.r. Ibnu Khuzaimah; dinilai sahih oleh Al-Albani)
Apa yang diucapkan ketika menjumpai lailatul qadar?
Ketika kita merasa bahwa di malam tertentu memiliki ciri-ciri seperti yang disebutkan dalam hadis Ibnu Abbas di atas, maka disyariatkan bagi kita agar memperbanyak membaca doa.
Terutama bacaan yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada istri beliau Aisyahradhiallahu ‘anha, sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut:
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, “Saya bertanya, ‘Wahai Rasulullah, jika aku menjumpai satu malam yang itu merupakan lailatul qadar, apa yang aku ucapkan?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Ucapkanlah,
اللَّـهُـمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُـحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
‘Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Pemaaf maka maafkanlah diriku.”” (Hadis sahih; diriwayatkan oleh At-Turmudzi dan Ibnu Majah)
Apa tanda telah mendapatkan lailatul qadar?
Banyak orang beranggapan bahwa orang yang mendapatkan lailatul qadar akan mengalami kasyaf di malam tersebut. “Kasyaf” sendiri artinya ‘terbukanya tabir gaib’, seperti: bisa melihat langit terbelah, malaikat datang, melihat cahaya di langit, atau tulisan lafal “Allah”, dan sebagainya.
Semua anggapan ini adalah anggapan yang tidak berdasar.
Syarat bisa mendapatkan lailatul qadar bukanlah harus mengalami hal-hal di atas.
Setiap muslim yang melakukan amal apa pun di malam itu, dihitung dari mulai magrib sampai subuh, maka amalnya akan dinilai lebih baik daripada seribu bulan. Allah berfirman,
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ