Terjadi di Indonesia, Jalani Pemeriksaan hingga 12 Kali, Hasil Tes PDP Corona Bikin Dokter Bingung
Hasil tes PCR seorang Pasien Dalam Pengawasan atau PDP Virus Corona atau Covid 19 membingungkan tim dokter.
Terbaru dari Wuhan China soal penanganan pasien Covid-19.
Dua dokter di Wuhan, China, yang terkena virus mematikan tersebut mendapati perubahan warna kulit yang luar biasa setelah mereka dirawat beberapa hari.
• Pemprov Sulsel Minta Kemenaker Transpasan Terkait Lulusan Gelombang I Prakerja
• RESMI! Presiden Jokowi Larang Warga Mudik saat Lebaran, Apa Sanksi yang Didapat Jika Melanggar?
• Universitas Ciputra Luncurkan Beasiswa Pejuang Covid-19
Dugaan kuat, Covid-19 atau Virus Corona menyerang hati pasien.
Dalam foto-foto yang beredar, dua dokter yang sebelumnya berkulit kuning langsat ini, sekarang seperti terbakar, gelap.
"Saya trauma. Saya seperti mengalami mimpi buruk," ujar salah seorang dokter tersebut.
Dailymail.co.uk melaporkan, dua dokter Cina yang sakit kritis setelah terinfeksi Covid-19 telah melihat kulit mereka menjadi sangat gelap setelah dibawa kembali dari ambang kematian.
Dr Yi Fan dan Dr Hu Weifeng, keduanya berusia 42 tahun, terkena virus corona baru ketika merawat pasien di Rumah Sakit Pusat Wuhan pada bulan Januari 2020.
Perubahan warna kulit yang abnormal itu disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon setelah hati mereka rusak oleh virus, kata dokter mereka kepada media pemerintah China.
Dr Yi dan Dr Hu adalah rekan dengan mendiang whistle-blower Dr Li Wenliang, yang dihukum karena 'membunyikan alarm' virus dari Wuhan, China.
• Jelang Ramadan, Polda Sulbar Salurkan 2.500 Peket Sembako ke Warga Miskin
• VIDEO: Pasien Positif Corona di RSD Covid-19 Wisma Atlet Berkurang, Kini Tersisa 536 Orang
• 21 April Hari Kartini; 11 Fakta RA Kartini, Meninggal Mendadak, Punya Saudara Tiri, Anak Selir
Dr Li Wenliang kemudian meninggal karena penyakit Covid-19 tersebut pada 7 Februari 2020.
Kedua petugas medis itu, Dr Yi dan Dr Hu, didiagnosis pada 18 Januari 2020.
Mereka dibawa pertama kali ke Rumah Sakit Paru Wuhan dan kemudian dipindahkan dua kali, menurut penyiar CCTV negara China.
Dr Yi, seorang ahli jantung, memukul COVID-19 setelah dokter mengaitkannya dengan mesin pendukung kehidupan yang disebut ECMO selama 39 hari.
ECMO adalah prosedur pendukung kehidupan drastis yang menggantikan fungsi jantung dan paru-paru dengan memompa oksigen ke dalam darah di luar tubuh.
Pengakuan Dr Yi saat Dirawat