Benarkah Indonesia Diuntungkan secara Gen Hadapi Virus Corona? Simak Penjelasan Ahli Mikrobiologi
Virus Corona telah menyebar di Indonesia. Hal ini pun telah diumumkan secara resmi oleh pemerintah.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUNTIMURWIKI.COM-Virus Corona telah menyebar di Indonesia. Hal ini pun telah diumumkan secara resmi oleh pemerintah.
Hingga Sabtu (14/3/2020), sebanyak 69 orang di Indonesia telah terinfeksi Virus Corona atau Covid-19.
Bahkan, empat di antaranya telah meninggal dunia.
Hal ini pun menimbulkan keresahan di masyarakat. Mereka pun memborong berbagai pelindung untuk menangkal penularan Virus Corona.
Masker dan cairan cuci tangan pun menjadi barang paling banyak diburu.
Dilansir dari Tribun Medan, banyak media juga mengabarkan ada sekelompok warga yang berbelanja kebutuhan sehari-hari dalam jumlah besar.
Padahal, sejumlah pakar menegaskan tidak ada alasan untuk menjadi panik.
Menurut ahli mikrobiologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Titik Nuryastuti, virus corona tidak jauh berbeda dengan SARS yang menyebar pada tahun 2002.
“Virus corona 2019 masih paling sedikit angka mortality-nya. Sampai sekarang sekitar 2,8 persen.
Tetapi yang mengkhawatirkan adalah penyebarannya, transmisinya memang luar biasa cepat.
Jadi kalau kita lihat angka kematiannya yang rendah ini, tentunya kita tidak perlu panik ya. Tidak perlu menimbulkan kepanikan,” kata Titik.
Titik memaparkan data itu di depan puluhan tenaga kesehatan dalam kuliah tamu mengenai virus corona di Fakultas Farmasi UGM, Rabu (4/3/2020).
Kehadiran para tenaga kesehatan dari Puskesmas berbagai wilayah, diharapkan mampu memperbaiki pemahaman mengenai virus corona.
Persentase Kematian Rendah
Kepada peserta kuliah tamu, Titik memaparkan perbandingan serangan SARS CoV, MERS CoV dan virus corona.