Laode Syarif Jadi Dosen Lagi
Setelah Abraham Samad, FH Unhas Sambut Laode Syarif, Pesan Heroik Syarif Sebelum Tinggalkan KPK
Dekan Fakultas Hukum Unhas Prof Farida Patittingi menilai, selama di KPK, Laode Syarif mengharumkan nama baik almamater di kancah nasional
Penulis: Amiruddin | Editor: AS Kambie
"Yang saya bawa satu-dua hari ini kagak banyak barang lagi, kecuali beberapa buku-buku bacaan, beberapa majalah, (dibawa) satu kontainer lah, kontainer plastik kecil beberapa ukuran kecil kurang seperempat meter x 30 cm-an," jelas Saut Situmorang.
Selain barang kepunyaan sendiri, Saut Situmorang pun membungkus aneka ragam barang pemberian dari orang lain. Termasuk dari dua koleganya, Laode M Syarif dan Basaria Panjaitan.
"Sama bawa satu toples kacang mede pemberian Bro Laode, (diambil) dari kebun sendiri di kampungnya di Sulawesi, enak kayak yang di toko kue. Sama satu kado natal dari Bunda BP, sama kaos Reformasi Dikorupsi dari Ketua WP Mas Yudi. Sama tas kain tulisan 'Gak Pakek ko Rupsi dan Korsespim' Mbak Arien," ujarnya.
Setelah purnatugas nanti, pria kelahiran 1959 itu berkelakar mau jalan-jalan ke Eropa bersama salah satu pimpinan KPK jilid IV yakni Basaria Panjaitan "Pak Saut mau kemana? pulang ke rumah, nanti jalan-jalan ke Eropa sama Bu Basaria, hahaha," canda Saut Situmorang.
Ia kemudian membenarkan maksudnya. Saut Situmorang mengatakan akan membentuk semacam 'dewan inisiatif'.
"Maksudnya ke mana setelah ini, pastilah main post-nya tetap membangun integritas. Lalu banyak saran bikin ini bikin itu, tapi saya mau pakai kata inisiatif, xxx inisiatif apa lah, karena inisiatif saya bisa ke Pak Laode ke Pak Alex (Alexander Marwata)," katanya.
"Makanya isunya Pak Laode kan lingkungan entar, kalau inisiatif saya bisa bantu orang supaya jangan buang sampah sambarangan, bantu jaksa, polisi, ini inisiatif. Jadi xx inisiatif, apakah itu SS (Saut Situmorang) inisiatif," pungkas Saut Situmorang.(*)