Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dinas Kesehatan Luwu

Dinas Kesehatan Luwu Tak Tahu Jabarkan Rencana Kerja Anggaran Rp 9 Miliar

Rapat pembahasan yang dilaksanakan di ruang musyawarah kantor DPRD Luwu, dipimpin oleh Ketua DPRD, Rusli Sunali, di Desa Senga Selatan

Penulis: Desy Arsyad | Editor: Ansar
desy arsyad/tribunluwu.com
Suasana rapat RAPBD di ruang musyawarah kantor DPRD Luwu, dipimpin oleh Ketua DPRD, Rusli Sunali, di Desa Senga Selatan, Kecamatan Belopa, Luwu, Selasa (26/11/2019) malam. 

"Dalam Rapat Pembahasan kita harapkan agar semua pengadaan dalam hal ini baik itu mobil operasional dan kendaraan bermotor harus jelas peruntukannya. Harus jelas berapa unit, diperuntukkan kemana? Jangan sampai anggaran yang besar ini mubasir sementara masih banyak program yang memiliki asas manfaat untuk masyarakat," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Legislator Luwu ini juga menyampaikan bahwa anggaran yang digunakan untuk tiap program harus Pro Rakyat.

Sehingga semua yang di programkan memiliki asas manfaat kepada masyarakat Kabupaten Luwu.

"Kita harapkan agar anggaran yang diusulkan ini pro rakyat. Sehingga semua yang diprogramkan memiliki asas manfaat kepada masyarakat Kabupaten Luwu, sehingga bisa sejahtera," harapnya.

Sementara itu, menanggapi pertanyaan tersebut, pihak Dinkes Luwu tidak mampu merasionalisasikan dan menjabarkan anggaran tersebut.

Mereka mengaku bahwa anggaran yang dimasukkan itu belum final dan kemungkinan salah ketik.

"Anggaran ini belum final dan untuk alokasi anggarannya masih bisa berubah, dan kami tidak tau, dan kemungkinan itu salah ketik terkait jumlah anggaran dan sumber anggarannya," ujar, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Aqifa Daniar.

Ketua DPRD Luwu Rusli Sunali, Rapat pembahasan Dinkes Luwu ia pending setelah mendengarkan kritik dan saran dari anggota DPRD Luwu.

"Pembahasan Dinkes kita tunda untuk dilanjutkan besok pagi, kita harap agar Dinkes Luwu membawa RKA-nya," ucap, Rusli, sembari melanjutkan rapat pembahasan untuk Dinas Lingkungan Hidup.

Di konfirmasi terpisah, Ketua FP2KEL, Ismail Ishak, menggapi bahwa salah dalam pengetikan yang berulang-ulang adalah indikasi kesengajaan yang memang untuk mencoba meloloskan anggaran-anggaran.

Jika anggota DPRD tidak jeli melihat angka-angka yang tertera di RKA tentunya banyak anggaran yang diloloskan.

"Salah ketik ini sudah berulang-ulang, kita menduga bahwa ada indikasi kesengajaan yang memang mencoba untuk meloloskan anggaran. karena jika salah dalam pengetikan dan penginputan angka-angka tentu akan mempengaruhi jumlah anggaran di setiap OPD," katanya, Rabu (27/11/2019).

Laporan Wartawan TribunLuwu.com, @desy_arsyad

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved