Suka Raba-raba Daerah Sensitif, Orangtua Siswa MTsN 2 Enrekang Unjuk Rasa Tuntut Kepsek Mundur
Hal itu lantaran kepsek tersebut diduga berprilaku tak senonoh sering meraba-raba daerah sensitif siswinya.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Puluhan orangtua siswa MTs Negeri 2 Enrekang Sudu, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang, berunjuk rasa di sekolah tersebut, Senin (28/10/2019).
Mereka meminta Kepala sekolah MTsN 2 Enrekang, Suriadi mundur dari jabatannya.
Hal itu lantaran kepsek tersebut diduga berprilaku tak senonoh sering meraba-raba daerah sensitif siswinya.
Baca: Video Preview Liga Spanyol Alaves vs Atletico Madrid - Diego Simeone Memburu Puncak Klasemen La Liga
Salah satu orang tua siswa, Fatima mengatakan, kelakuan oknum kepsek tersebut sudah lama dilakukan.
Namun, baru kali ini mereka melakukan aksi karena takut terjadi sesuatu yang tidak inginkan kepada anaknya yang menuntut ilmu di sekolah tersebut.
Baca: Penyuluh Perikanan dari Tiga Provinsi Ikut Workshop Nasional di Maros, Ini Tujuannya
“Kalau anak-anak masuk sekolah dalam ruangan baru dirangkul dan dipijit-pijit,” kata Fatima kepada wartawan, Senin (28/10/2019).
Ia menjelaskan, selain meraba-raba siswi, oknum kepsek tersebut juga memerintahkan kepada seluruh siswa untuk memotong hingga pendek hijab yang kenakan para siswi.
Baca: Keterbukaan Informasi Publik Baik, 5 Perangkat Daerah Luwu Utara Diberi Penghargaan
Atas kelakuan itu para orangtua siswa meminta agar kepsek tersebut segera dipindahkan.
"Kami meminta agara kepsek itu segara dipindahkan,” pintanya.
Terpisah, Wabup Enrekang, Asman, menyayangkan kejadian tersebut.
Baca: Video Preview Piala Liga Inggris Manchester City vs Southampton - Tim Pesakitan Vs Raksasa Bangkit
Menurutnya, jika memang kelakuan oknum kepsek tersebut terbukti tentu sangat tidak etis dan tak pantas.
Namun, pihaknya akan melakukan kroscek terlebih dahulu ke sekolah terkait insiden tersebut.
Hal itu untuk memastikan apakah aduan dari para orangtua siswa tersebut terbukti atau hanya terjadi miskomunikasi.
Baca: Syahrul Ajak Besan dan Agus Arifin Numang ke Jakarta, Jadi Staf Ahli Kementerian Pertanian
"Jika itu benar tentu sangat tidak etis, tapi kita perlu lakukan kroscek langsung di lapangan terkait hal itu untuk verifikasi kebenarannya," ujarnya.
Sementara Kapolres Enrekang, AKBP Ibrahim Aji, mengatakan hingga kini pihaknya belum menerima laporan dari orangtua siswa terkait dugaan prilaku tak senonoh oknum Kepsek tersebut.
Baca: DPRD Palopo Tolak Tuntutan Mahasiswa Copot Kapolda Sulsel