Suka Raba-raba Daerah Sensitif, Orangtua Siswa MTsN 2 Enrekang Unjuk Rasa Tuntut Kepsek Mundur
Hal itu lantaran kepsek tersebut diduga berprilaku tak senonoh sering meraba-raba daerah sensitif siswinya.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Imam Wahyudi
Olehnya itu, pihaknya tak bisa langsung melakukan tindakan hukum terhadap oknum Kepsek tersebut.
"Tadi personel kami hanya sebatas mengamankan jalannya unjuk rasa dari para orangtua siswa itu," ujarnya.
Ia pun mengimbau, pihak orangtua siswa yang merasa anaknya dilecehkan oleh oknum kepsek agar melapor ke pihak kepolisian agar bisa diselidiki terkait kebenaran tuntutan dari para orang tua siswa.
Baca: Peringati Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober, Begini Penampilan Civitas Akademika UNM dengan Baju Adat
Sebelum Dicabuli, Siswa SMP ini Dipaksa Minum Obat Bius oleh Guru
Sebelum dicabuli, siswi SMP berinisial DPK (14) dicekoki dengan minuman bius yang menyebabkan korban tidak sadar.
DPK yang tidak mengetahui minuman air putih yang sudah dicampur bius itu akhirnya meminumnya.
Setelah itu, DPK tidak sadar dan guru olah vokal ID (51) melaksanakan niatnya mencabuli anak didiknya sendiri.
KABAR BURUK Kemenhub Larang Terbang Tiga Pesawat Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air, Ada Apa?
Sosok Rocky Gerung, Dikenal Publik sebagai Filsuf hingga Tak Pernah Absen Kritik Pemerintahan Jokowi
Wujudkan Dunia Tanpa Limbah, Coca-cola Salurkan Dana Hibah ke 2 Startup Sulsel
"Modusnya dengan memberikan minuman air putih bercampur obat bius. Setelah korban tidak sadar, tersangka kemudian mencabulinya," kata Kasat Reskrim Polres Padang Panjang, AKP Hidup Mulya, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/10/2019).
Mulya mengatakan, saat melakukan tindakan keji itu, korban datang bersama dengan dua orang temannya yang sama-sama belajar olah vokal di rumah tersangka di Padang Panjang.
Untuk memuluskan niat jahatnya, tersangka menyuruh dua orang teman korban pergi ke pasar membeli makanan.
"Setelah teman korban pergi, tersangka memberikan minuman bercampur bius itu dan kemudian melakukan pencabulan," kata Mulya.

Setelah itu, ketika teman korban datang, kondisi sudah mulai biasa saja dan tersangka mengajar les.
Sedangkan korban antara sadar dengan tidak sadar dengan apa yang dialaminya.
Setelah upayanya berhasil, tersangka melakukannya lagi hingga empat kali sejak Januari 2019 lalu.
KABAR BURUK Kemenhub Larang Terbang Tiga Pesawat Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air, Ada Apa?
Sosok Rocky Gerung, Dikenal Publik sebagai Filsuf hingga Tak Pernah Absen Kritik Pemerintahan Jokowi
Wujudkan Dunia Tanpa Limbah, Coca-cola Salurkan Dana Hibah ke 2 Startup Sulsel
"Ada empat kali tindakan pencabulan sejak Januari 2019 lalu. Selain menggunakan obat bius, korban juga diminta tutup mulut dan dikasih uang hingga akhirnya kasusnya terungkap," kata Hidup Mulya.
Sebelumnya diberitakan, sambil mengajar les olah vokal, seorang guru privat berinisial ID (51) diduga tega melakukan pencabulan terhadap anak didiknya sendiri, DPK (14).