BREAKING NEWS
BREAKING NEWS: Bentrok Mahasiswa di Fakultas Ekonomi UNM Pecah, Polisi Berjaga-jaga
BREAKING NEWS: Bentrok Mahasiswa Antar Jurusan di Fakultas Ekonomi UNM Pecah, Polisi Berjaga-jaga
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Suryana Anas
BREAKING NEWS: Bentrok Mahasiswa Antar Jurusan di Fakultas Ekonomi UNM Pecah, Polisi Berjaga-jaga
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bentrok antar kelompok mahasiswa Jurusan Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi UNM pecah, Senin (21/10/2019) sore.
Pantauan di lokasi sejumlah personel Polsek Rappocini masih terlihat berjaga-jaga.
Begitu juga dengan pihak kampus.
Baca: Viral di WhatsApp, 5 Putra Sulsel Masuk di Susunan Kabinet / Calon Menteri Era Jokowi - Maruf Amin
Baca: Arti Petuah Bugis di Pidato Jokowi di Pelantikan Presiden 2019 hingga Eselon III - IV Akan Dihapus
Baca: sscasn.bkn.go.id, CPNS 2019 Dibuka 25 Oktober, Jadwal Pendaftaran, Formasi, Syarat, Cara Daftar
Seorang mahasiswa yang dihampiri mengungkapkan. Kedua kelompok mahasiswa yang terlibat bentrok saling serang menggunakan batu.
"Tadi mau masuk ashar na mulai baku lempar kak, pakai batu, pakai balok, pas mau masuk Ashar kejadiannya kak," ujar seorang mahasiswa yang enggan menyebut nama.

Belum diketahui penyebab bentrokan. Pihak kampus terlihat masih sibuk berjaga-jaga. Beberapa lainnya berusaha memediasi.
Begitu juga kedua kubu, terlihat masih berkumpul di dua lokasi berbeda.
Mahasiswa UNM Tetap Unjuk Rasa Saat Pelantikan Jokowi
Menolak bungkam di moment pelantikan presiden dan wakil presiden RI terpilih (Joko Widodo-Ma'ruf Amin), puluhan mahasiswa Universitas Negeri Makassar, menggelar aksi unjukrasa di depan kampus mereka, Jl Jl AP Pettarani, Makassar, Minggu (20/10/2019) sore.
Unjukrasa oleh mahasiswa almamater orange itu digelar tepat di badan jalan dengan pengawalan sejumlah aparat kepolisian, baik yang berseragam dinas maupun sipil.
Baca: Indah Berharap Desa di Lutra Keluar dari Rawan Pangan
Presiden BEM UNM Muhammad Aqhsa BS yang ditemui di lokasi, mengungkapkan, aksi unjukrasa tersebut dilakukan untuk mengingatkan presiden dan wakil presiden (Jokowi-Ma'ruf) yang baru saja dilantik agar menjelaskan sejumlah mempersalahan yang ada.
"Yang pertama, kita menuntut soal penerbitan Perppu Undang-Undang KPK, yang kedua soal kasus HAM yang belum terselesaikan hari ini, yang ketiga soal pembakaran hutan dan yang ke empat soal tuntutan awal kami menolak Rancangan Undang-Undang yang tidak pro terhadap rakyat," kata Muhammad Aqhsa.
Baca: Kapolda Sulsel Nonton PSM Vs Persija di Mattoanging
Penerbitan Perppu KPK menurut Muhammad Aqsha penting untuk menyelamatkan KPK dari upaya pelemahan melalui revisi.
"Kita tahu bersama bahwa KPK itu merupakan buah dari reformasi yang saat ini dilemahkan, maka dari itu kami meminta untuk diterbitkan Perppu oleh presiden," ujarnya
Dari persoalan itu, pihaknya pun memaksakan diri untuk tetap turun ke jalan meski mendapat intervensi atau tekanan untuk tidak berunjukrasa di hari pelantikan presiden.
Baca: Meriahkan Hari Sumpah Pemuda, KNPI Parepare Sajikan Permainan Tradisional
"Ada banyak hal yang belum terselesaikan di pemerintahan sebelumnya. Dengan berbagai intimidasi, ancaman dan intervensi, kita tetap mengatakan bahwa kebenaran betapapun sakitnya harus tetap disampaikan," jelas Muhammad Aqsha.
Sebelum menggelar aksi unjukrasa, Muhammad Aqsha mengaku mendapat sejumlah intervensi atau intimidasi dari beberapa pihak.
"Banyak (intervensi) katanya mengganggu pelantikan. Tapi kami sampaikan bahwa kami tidak ingin mengganggu, kami hanya menyampaikan bahwa presiden (Jokowi) harus bertanggungjawab atas berbagai persoalan yang ada," ungkapnya.
Unjukrasa itu yang diawasi oleh pihak kampus itu berlansung sekitar dua jam dan berakhir tertib sekitar pukul 16.15 Wita.
Baca: Jelang Pengumuman Menteri, Fakultas Pertanian Unhas Kumpul Pakar Pangan di The Rinra Makassar
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: