Mahasiswa Papua di Makassar Anak Angkat Rektor UNM
Dalam kesempatan itu, Rektor UNM Makassar, Prof Husain Syam ingin menjadikan mahasiswa Papua yang kuliah di Makassar sebagai anak angkat.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Imam Wahyudi
RUU yang dimaksud yakni diantaranya RUU Pertanahan, RUU Pemasyarakatan dan RKUHP.
Selain itu mereka juga menuntut DPR dan Pemerintah mencabut UU KPK yang sudah disahkan.
Tak hanya itu, BEM UNM juga mengecam tindakan refresif aparat Kepolisian dalam menangani aksi demonstrasi dalam beberapa hari terakhir di Makassar.
Stok Beras di Gudang Bulog Meluber Hingga sewa Gudang
Kecam Tindakan Refresif Aparat, Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Enrekang Unjuk Rasa di Mapolres
Kesaksian Lektol Untung Tentang Upaya Kudeta Terhadap Soekarno dalam G30S/PKI, Perintah DN Aidit?
Sejumlah mahasiswa menjadi korban akibat tindakan refresif aparat.
Beberapa diantaranya juga ditahan dan ditetapkan tersangka dengan tudingan terlibat kerusuhan.
Seperti yang diketahui, hari ini DPR akan melangsungkan rapat paripurna terakhir.
Mengawal rapat paripurna ini, mahasiswa se-Indonesia kembali turun ke jalan di berbagai kota.
Posko Logistik
Berbagai cara dilakukan mahasiswa demi menjaga semangat mereka dalam menyuarakan aspirasi di jalanan dalam bentuk demonstrasi.
Di Makassar mahasiswa kembali turun ke jalan mengawal tuntutan mereka yaitu, mencabut atau menghentikan sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU) yang dinilai tidak pro-rakyat, Senin (30/9/2019).
Mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Makassar (UNM) misalnya mulai berdemonstrasi di depan gedung DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Siang ini.
Mereka sadar perjuangan mereka masih panjang, sehingga demi menjaga semangat para mahasiswa UNM ini mendirikan posko logistik.
Posko logistik ini diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Administrasi Negara (Himagara) Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNM.
Sejumlah kebutuhan disiapkan mulai roti hingga air mineral.
Logisitik yang jumlahnya cukup banyak ini diperoleh dari sumbangan para mahasiswa.
"Ini sumbagan sukarela mahasiswa, dari alumni sama warga juga. Ada yang kasi barang ada juga kasi uang baru kami belikan makanan sama minuman," ucap salah satu mahasiswa.(tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @piyann__
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
BEM UNM Mulai Kepung DPRD Sulsel, Kecam Tindakan Refresif Polisi
BEM UNM Mulai Kepung DPRD Sulsel, Kecam Tindakan Refresif Polisi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Makassar mulai mengepung gedung DPRD Sulawesi Selatan di Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Senin (30/9/2019) siang.
Para mahasiswa ini kembali turun menyuarakan tuntutan mereka terkait sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU) yang tidak pro-rakyat.
RUU yang dimaksud yakni diantaranya RUU Pertanahan, RUU Pemasyarakatan dan RKUHP.

Selain itu mereka juga menuntut DPR dan Pemerintah mencabut UU KPK yang sudah disahkan.
Tak hanya itu BEM UNM juga mengecam tindakan refresif aparat Kepolisian dalam menangani aksi demonstrasi dalam beberapa hari terakhir di Makassar.
Sejumlah mahasiswa menjadi korban akibat tindakan refresif aparat.
Beberapa diantaranya juga ditahan dan ditetapkan tersangka dengan tudingan terlibat kerusuhan.
Seperti yang diketahui hari ini DPR akan melangsungkar rapat paripurna terakhir.
Mengawal rapat paripurna ini mahasiswa se-Indonesia kembali turun ke jalan di berbagai kota.
Mahasiswa Makassar Kembali Demo di DPRD Sulsel
Puluhan mahasiswa kembali melakukan aksi unjuk rasa di kantor DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakukang, Makassar, Senin (30/09/2019).
Tuntutan sama dengan aksi sebelumnya yakni, menolak pengesahan rancangan KUHP dan revisi undang undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dari pantauan Tribun, peserta aksi berorasi di depan gedung DPRD Jl Urip Sumoharjo.
JMS Bakal Desain Bulukumba Jadi Pusat Pembangunan Karakter Anak Bangsa
KKN Reguler UNM Adakan Penyuluhan di Takalar
Kerusuhan Wamena, ACT Dirikan Posko Krisis Center di Makassar
Mereka berorasi di atas mobil yang dijadikan sebagai mimbar orasi.
Selain berorasi, mereka juga membawa spanduk yang berisi tuntutan dan sindiran kepada anggota DPR.
Hingga berita ini ditulis, peserta aksi masih melakukan orasi di depan gedung dewan.
Dalam aksinya mendapat pengawalan ketat dari aparat Kepolisian.
Tak hanya di luar gedung, di halaman gedung juga ratusan Polisi berjaga jaga.
Polisi disiagakan dari berbagai satuan
Polisi Sudah Jaga Flyover Jl Urip Sumoharjo
Pantauan reporter tribun-timur.com, Senin (30/9/2019) pagi, puluhan aparat kepolisian sudah stand by di Flyover Jl Urip Sumoharjo.
Sebagian polisi m engatur lalu lintas.
Ada yang memilih bercengkrama di kolong Flyover.
Aksi-aksi mahasiswa beberapa hari terakhir selalu terpusat di Flyover.
(tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @piyann__
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Baca: Ini Kendala PSM Makassar Jelang Play-Off AFC Cup Zona Asean
Baca: Diajukan Sebulan Lalu, Segini Anggaran yang Dibutuhkan Bawaslu untuk Pilkada Maros
Baca: Setahun Gempa Palu, Tsunami & Likuifaksi, IKA Unhas Gagas Program Percepatan Pembangunan Sulteng
Baca: PSM Belum Dapat Regulasi Berlaga di Play-Off AFC Cup 2020 Zona Asean
Baca: Duit KPU Gowa di Pilkada 2020 Rp 60 Miliar, Lutra Rp 30 Miliar
Baca: Gubernur Sulsel Minta NU Makassar Jaga Toleransi
Baca: Beredar Broadcast WA Rute & Jadwal Demo Hari Ini, Di Makassar Polisi Siaga di
UNM Gelar Pentas Seni Budaya Libatkan Mahasiswa Papua, Diapresiasi Kapolda Sulsel
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Universitas Negeri Makassar dalam momentum memperingati hari kesaktian pancasila 1 Oktober 2019 menggelar kegiatan pentas seni budaya.
Kegiatan ini melibatkan mahasiswa asal Papua yang tengah menimbah ilmu di UNM Makassar.
Pentas seni ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap tahunnya.
Tahun pentas seni dilakukan sebagai bentuk kepedulian UNM Makassar kepada mahasiswa asal Papua.
Ini Pentingnya Kelas Sensorik Bagi Anak di Giggles and Grins
VIDEO; PMII Bone Kembali Duduki Gedung DPRD
PKS, PKB Mulai Tancap Gas Jaring Cakada, Demokrat ?
"Kita ingin menunjukkan kepada siapapun bahwa UNM sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia Timur memiliki kepedulian terhadap sesama khusunya mahasiswa dari Papua," ujar Rektor UNM Makassar, Prof Husain Syam.
Prof Husain menambahkan, selama terjadi konflik di Papua pihaknya menjamin keberadaan mahasiswa yang sementara menimbah ilmu untuk tidak ada yang menggangu.
"Kita melakukan koordinasi dengan pihak yang berwajib, dan akan melindungi seluruh mahasiswa Papua dari ancaman yang bisa datang dari mana saja," terang guru besar Pertanian itu.
Lebih lanjut, Prof Husain juga tidak mengingkan mahasiswa asal Papua ini kembali ke kampung halamannya sementara pendidikannya belum berakhir.
"Kalau sudah selesai belajar dan dirasa ilmu yang dimiliki sudah mumpuni untuk membangun daerahnya silahkan, tapi kalau sementara kuliah dan ingin pulang seperti di Pulau Jawa, kita tidak izinkan," tambahnya.
Ini Pentingnya Kelas Sensorik Bagi Anak di Giggles and Grins
VIDEO; PMII Bone Kembali Duduki Gedung DPRD
PKS, PKB Mulai Tancap Gas Jaring Cakada, Demokrat ?
Sementara itu, Kapolda Sulsel Irjen Polisi Mas Guntur Laupe, yang ikut dalam kegiatan ini mengatakan kegiatan tersebut bernilai positif sebagai hal untuk mempererat persaudaraan.
"Ini patut kita apresiasi kegiatan seperti ini, apalagi salah satu cara yang mudah untuk merajut kebersamaan adalah lewat budaya," jelasnya.
Dalam kegiatan ini juga turut dihadiri oleh sejumlah pimpinan tingkat UNM Makassar dan juga pejabat utama Polda Sulsel.(tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @piyann__
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: